Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Bandara Soekarno-Hatta: Kasus Penumpang Taksi "Digetok" Tarif Rp 900.000 Ditangani Polisi

Kompas.com - 25/05/2023, 16:46 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polresta Bandara Soekarno-Hatta disebut tengah menyelidiki dugaan pemerasan dalam kasus penumpang "digetok" tarif taksi Rp 900.000.

Holik Muardi selaku Senior Manager of Brand Comunication and Legal Bandara Soekarno-Hatta mengatakan, pihaknya telah menerima informasi keluhan penumpang dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Tim langsung melakukan evaluasi dan melakukan penelusuran atas kejadian tersebut. Saat ini telah ditangani Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk ditindaklanjuti," kata Holik kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Naik Taksi dari Bandara Soekarno Hatta ke Mal Kokas, Penumpang “Digetok” Bayar Rp 900.000

Sementara itu, untuk pemeriksaan lebih lanjut, kata Holik, pihaknya telah meminta penumpang untuk melampirkan sejumlah bukti.

"Jadi kami sudah melakukan tindak lanjut terhadap posting-an itu, kami sudah berkoordinasi dengan penumpang itu untuk meminta data-data pendukung," kata dia.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Holik mengimbau seluruh penumpang agar tidak salah pilih armada kendaraan dari Bandara Soekarno-Hatta.

Holik menuturkan, pihaknya telah menyediakan layanan taksi resmi di Bandara Soekarno-Hatta yang bisa ditandai dengan stiker.

"Kami mengimbau untuk selalu menggunakan taksi resmi yang ada di Bandara, baik itu berstiker ataupun taksi online yang konter-konternya sudah ada di Bandara Soekarno-Hatta, yang sudah jelas tarifnya," jelas Holik.

Baca juga: Polisi Disebut Tangkap Salesperson dan Sopir Taksi yang Getok Tarif Rp 900.000

Sebelumnya, seorang penumpang bernama Feli mengunggah konten yang menceritakan pengalamannya "digetok" tarif Rp 900.000 untuk perjalanan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Mal Kota Kasablanka.

Mulanya ia tidak menaruh curiga terhadap si oknum. Sebab, oknum salesperson yang menawarkan kendaraan itu memiliki tutur kata selayaknya salesperson taksi resmi.

Sebelum sepakat menggunakan kendaraan dari si oknum, Feli menanyakan tarif taksi dari Bandara Soekarno-Hatta ke tempat tujuannya.

Namun, oknum salesperson tersebut meminta Feli bertanya kepada sopir taksi ketika sampai di tempat tujuan.

Baca juga: Digetok Tarif Taksi Rp 900.000 di Bandara Soekarno Hatta, Korban Minta Oknum Salesperson Ditertibkan

Feli kaget karena ditagih Rp 900.000 ketika sampai di tempat tujuan. Dia pun enggan membayar dengan tarif yang diminta.

Karena telah biasa menggunakan taksi resmi sehingga tahu fixed rate-nya, Feli hanya membayar Rp 400.000.

Feli mengaku telah dihubungi pihak berwajib soal peristiwa yang menimpanya pada Selasa (23/5/2023) lalu.

Setelah unggahan itu viral, Polresta Bandara Soekarno-Hatta langsung mengusut kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com