JAKARTA, KOMPAS.com - Eva (34), ibunda S (7), mengatakan, lokasi tempat anaknya hampir jadi korban begal cukup rawan tindak kejahatan.
S hampir dibegal di Jalan Pahlawan Komarudin, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Selasa (23/5/2023) siang, saat sedang berjalan sambil memegang HP.
"Sebelumnya, beberapa kali sempat terjadi, pencurian HP juga. Mungkin karena di sini anak-anak suka pada ngumpul terus main bareng pakai HP," ujar Eva di lokasi, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Bocah yang Hampir Dibegal di Cakung Alami Trauma, Terus Menangis dan Tangannya Sakit
Sementara pencurian motor atau maling masuk ke rumah di kawasan itu dianggap jarang terjadi.
"Sejauh saya tinggal di sini sih memang cuma maling HP aja, sudah terjadi beberapa kali," kata Eva.
Akibat peristiwa yang dialami anaknya, Eva berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Sebab, anaknya sampai mengalami trauma dan cedera pada tangan kirinya.
Ini karena pelaku menarik tangan kiri S yang mencoba mempertahankan ponsel yang sempat terjatuh.
Baca juga: Pengelola Bandara Soekarno-Hatta: Kasus Penumpang Taksi Digetok Tarif Rp 900.000 Ditangani Polisi
Setibanya di rumah, S sudah dalam keadaan menangis kencang.
Eva mencoba menenangkan S dengan memeluknya. Namun, sampai malam hari, anaknya masih menangis.
Bocah itu mengatakan bahwa ia selalu memikirkan kejadian traumatis itu.
Meski tangisannya berhenti pada Selasa malam, S masih teringat akan peristiwa pembegalan.
Pada Selasa siang, S sedang berada di sekolah tempat Eva bekerja. Ia tengah bermain di halaman sekolah.
Sebab, Eva sedang mengurus lomba drum band. S belum pulang karena ibunya belum pulang.
Beberapa saat kemudian, Eva berpamitan kepada S karena ingin kembali ke rumah untuk sementara waktu.
Sementara itu, S diminta menunggu sebentar karena jarak rumah Eva dengan tempatnya bekerja berkisar 10 meter.
"Anak saya ternyata ikut, dia jalan kaki sendirian. Dia sambil megang HP, tapi dalam keadaan mati. Lagi dipegang di samping (tangan kiri)," Eva berujar.
Baca juga: Ini Alasan Polisi Bebaskan Istri Korban KDRT yang Lawan Balik Suaminya di Depok
Tidak lama kemudian, ada tiga laki-laki berboncengan menggunakan satu sepeda motor.
Mereka mendekatkan kendaraan ke samping S dan langsung menyelengkat bocah itu.
HP S sempat terjatuh dan diambil pelaku sebelum direbut kembali oleh S.
Untungnya, saat pelaku hendak naik motor kembali, kendaraan tersebut oleng.
Walhasil, ponsel terjatuh dan berhasil direbut kembali oleh S.
"Jaketnya pelaku yang turun sempat jatuh saat HP anak saya jatuh. Untungnya HP enggak berhasil diambil lagi (saat mengambil jaket)," kata Eva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.