Tak hanya bebatuan, bambu yang juga dijadikan turap sementara turut jatuh.
Madih mengaku tidak merasakan guncangan saat bambu dan bebatuan berjatuhan. Sebab, dinding turap kediamannya memang sudah jebol dua pekan lalu.
"Kalau kemarin enggak ada guncangan. Cuma retak-retak, brek," ucap dia.
Baca juga: Balada Saluran Air di Ruko Pluit: Dulu Dipaksa Bongkar, Kini Dicor Kembali karena Makan Korban
Menurut Madih, bambu serta bebatuan itu hanyut di kali. Karena masih hujan deras, Madih dan warga setempat tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya melihat peristiwa ambruknya dinding turap tersebut.
Pada Senin malam, petugas kelurahan setempat baru memasang turap sementara di dinding kediaman Madih yang menghadap kali.
Hingga Selasa siang, petugas kelurahan setempat masih memasang turap sementara di kediaman Madih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.