DEPOK, KOMPAS.com - Dinding turap rumah warga di Jalan Kampung Kali Baru, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat, telah dua kali jebol.
Madih (60), pemilik rumah, mengungkapkan bahwa dinding turap rumahnya pertama kali jebol dua pekan lalu.
"Ini (turap) sebelumnya memang sudah jebol. Pertama jebol itu sekitar dua minggu lalu," ungkap dia saat ditemui di kediamannya, Selasa (6/6/2023).
Baca juga: Akibat Luapan Kali, Dinding Turap Rumah Warga Cilodong Depok Jebol
Saat itu, ia bersama keenam anggota keluarganya sedang berada di rumah.
Ketika hujan deras, seperti biasanya, kali yang berada di samping kediaman Madih meluap. Akibat tergerus derasnya air luapan kali tersebut, turap kediaman Madih jebol.
Terdengar suara cukup kencang saat itu.
"Suara (jebolnya turap) kencang, saya sama yang lain kaget. Pas keluar (kediaman), ternyata turapnya jebol," ungkap Madih.
"Waktu yang pertama, (suara) ambruknya memang orang-orang bilang kayak bom, duar," lanjut dia.
Baca juga: Kritikan Setelah Formula E Selesai, Klaim Tiket Habis Disebut Gimmick dan Diprediksi Merugi
Setelah itu, pihak kelurahan dan perangkat RT/RW setempat memperbaiki dinding turap kediaman Madih.
Akan tetapi, dinding turap kediaman Madih hanya dipasang pagar seng dengan rangka bambu. Dinding turap itu tak diperbaiki secara permanen.
"Setelah ambrol pertama, dipasang bambu-bambu saja. Kata lurah, RT/RW, tunggu saja diperbaiki. Ya ini, sampai sekarang, sampai ambrol lagi," kata dia.
Sementara itu, saat dinding turap kediamannya jebol untuk kedua kalinya, Madih bersama sang cucu tengah berada di teras rumah yang menghadap kali pada Senin kemarin.
Baca juga: Sebut Luhut di Luar Negeri, 5 Jaksa Dilaporkan karena Diduga Berbohong di Sidang
Saat itu, sebagian Kota Depok diguyur hujan deras. Kali di dekat kediaman Mahdi lantas meluap.
Kemudian, beberapa batu yang dijadikan turap sementara di dinding rumahnya yang menghadap ke kali satu per satu jatuh.
"Saya lagi berdua-duaan nih sama cucu-cucu saya di sini. Nah batu-batu itu jatuh, bruk bruk bruk, jatuh," sebut dia.
Tak hanya bebatuan, bambu yang juga dijadikan turap sementara turut jatuh.
Madih mengaku tidak merasakan guncangan saat bambu dan bebatuan berjatuhan. Sebab, dinding turap kediamannya memang sudah jebol dua pekan lalu.
"Kalau kemarin enggak ada guncangan. Cuma retak-retak, brek," ucap dia.
Baca juga: Balada Saluran Air di Ruko Pluit: Dulu Dipaksa Bongkar, Kini Dicor Kembali karena Makan Korban
Menurut Madih, bambu serta bebatuan itu hanyut di kali. Karena masih hujan deras, Madih dan warga setempat tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya melihat peristiwa ambruknya dinding turap tersebut.
Pada Senin malam, petugas kelurahan setempat baru memasang turap sementara di dinding kediaman Madih yang menghadap kali.
Hingga Selasa siang, petugas kelurahan setempat masih memasang turap sementara di kediaman Madih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.