Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Truk Dikerahkan Angkut Sampah yang "Makan" Bahu Jalan di Pasar Rubuh Tangerang

Kompas.com - 06/06/2023, 22:34 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tumpukan sampah di bahu Jalan KH Ahmad Dahlan, tepatnya di depan Pasar Rubuh, Petir, Cipondoh, telah diangkut petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya telah menambah lima truk untuk mengangkut sampah-sampah tersebut sampai bersih.

DLH Kota Tangerang biasanya hanya mengerahkan tiga truk untuk mengangkut sampah-sampah di TPS itu.

"(Sampah) di TPS Pasar Rubuh setiap hari pelayanan dua bahkan tiga armada. Pelayanan sudah ditambah tadi dengan lima armada," kata Arief saat dikonfirmasi, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Tumpukan Sampah di Depan Pasar Rubuh Cipondoh Makan Bahu Jalan, Bikin Lalu Lintas Macet

Ia mengungkapkan, penumpukan sampah di sana dipicu karena TPS tak cukup menampung sampah yang berasal dari 12 RW di Kelurahan Petir.

"Overload karena melayani 12 RW di Kelurahan Petir. Terus, karena armada agak telat datang," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, berbagai jenis sampah menumpuk di bahu Jalan KH Ahmad Dahlan, tepatnya di depan Pasar Rubuh.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Selasa, sampah yang menumpuk itu memakan bahu jalan sekitar dua meter. Sampah-sampah itu berjejer sepanjang kurang lebih 20 meter.

Baca juga: Tumpukan Sampah di Bahu Jalan Bikin Macet, Pedagang Pasar Rubuh: Orang Mau Belanja Jadi Susah

Tumpukan itu didominasi plastik berisi sampah sayuran dan sampah rumah tangga.

Kondisi sampah telah mengering, tetapi mengeluarkan bau tak sedap. Gerombolan lalat juga beterbangan dan hinggap di tumpukan sampah tersebut.

Keberadaan sampah itu membuat para pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat, kesulitan melintas.

Terlebih, apabila kendaraan itu melintas secara bersamaan, kemacetan terjadi di sana.

Sementara itu, dua mobil truk pengangkut sampah disiagakan di lokasi. Para petugas saling bahu membahu mengangkut sampah ke dalam mobil tersebut.

Baca juga: Jamin Sampah di Pasar Kemiri Muka Bersih dalam 2 Minggu, Pemkot Depok Beri Syarat Ini

Pedagang sayur bernama Nur Laila (43) mengeluhkan keberadaan tumpukan sampah yang menutupi sebagian bahu Jalan KH Ahmad Dahlan.

Menurut dia, kondisi itu membuat arus lalu lintas di depan tempat usahanya menjadi macet.

"Kemacetannya sampai panjang ke sana (arah TPU) memang mengganggu. Buat saya sih terus terang mengganggu banget," ucap Nur saat ditemui di lokasi, Selasa.

Selain itu, bau yang dihasilkan dari tumpukan sampah itu membuat tempat usahanya jarang dikunjungi para pembeli.

"Kadang kalau mau lewat itu kan susah, buat orang mau belanja apa itu kan susah, macetnya ini kan bertumpuk-tumpuk," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Rute Transjakarta 2F Rusun Cakung Barat-Pulogadung

Megapolitan
Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com