Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Warung Diduga Dihipnotis WNA yang Jajan, Bengong Lihat Pelaku Obrak-abrik Wadah Uang

Kompas.com - 07/06/2023, 05:31 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik warung makanan ringan bernama Nunung (52) merasa dihipnotis oleh warga negara asing (WNA) pada Jumat (2/6/2023).

WNA tanpa identitas itu datang bersama anak dan istrinya ke warung Nunung di Jalan D No 3B, Karang Anyar Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat, sekitar pukul 19.00 WIB.

Menurut Nunung, WNA itu berperawakan besar dan berkulit putih bersih.

“Dia ambil satu renceng Lays lalu dikasih ke istrinya. Setelah itu istrinya langsung masuk ke mobil,” kata Nunung saat dihampiri oleh Kompas.com di warung miliknya, Selasa (6/6/2023) siang.

Baca juga: WNA Diduga Hipnotis Pemilik Warung di Sawah Besar, Ambil Rp 5 Juta di Depan Mata Korban

Saat itu, Nunung tengah bersiap untuk menutup toko. Dia menjaga warung seorang diri ditemani anaknya yang berkebutuhan khusus.

Bermaksud membayar satu renceng keripik kentang, pelaku menyodorkan sejumlah uang dengan nominal beragam.

“Dia ngasih unjuk uang, mungkin enggak ngerti harga-harganya. Ada Rp 2.000, Rp20.000, Rp50.000-an dua, terus Rp100.000-an satu. Aku ambil yang Rp20.000, kasih kembalian Rp2.000,” tutur Nunung.

Pada saat itu, pelaku berdiri di pintu masuk. Dia memerhatikan Nunung yang mengambil uang dari wadah toples plsatik.

Baca juga: Bertahun-tahun Diberi Wejangan Jangan Buang Tinja ke Kali, Warga Ujung Menteng Selalu Cuek

“Habis kembalian Rp2.000, dia kasih Rp50.000-an dua sambil bilang ‘Mamak, tukar fresh’. Aku bilang enggak ada, tapi dia langsung nyelonong masuk,” kata wanita kelahiran 1971 itu.

Nunung mengaku dalam keadaan sadar saat WNA itu masuk ke dalam warung dan membuka wadah uang. Namun, dia hanya bengong melihat sang pelaku menjalankan aksinya di depan mata.

“Enggak (sadar) kali, orang kita ngelihatin saja bengong. Enggak ‘hah’, enggak ‘heh’, enggak ‘jangan’,” lanjut dia.

Selain itu, anak pelaku yang kurang lebih berusia 5 tahun itu juga sempat menepuk-nepuk pundang Nunung, seolah ingin mendistraksinya.

Baca juga: Barang Bukti Narkoba Kualitas Tinggi Senilai Rp 7 Miliar Diblender, lalu Dibuang ke Selokan

“Dia ngambil permen, dia toel-toel aku. Enggak tahu mungkin itu triknya dia. Bilang ‘mamak coklat, mamak coklat’ gitu. Aku kan jadi nengok ke anaknya,” jelas Nunung.

Akibat kejadian itu, Nunung kehilangan hasil penjualan hari itu sebesar kurang lebih Rp5 juta.

Seusai mendapatkan uang, pelaku memeluk Nunung–seolah ingin berpamitan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com