Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tawuran di Gang Mayong Pengaruhi Mental Saya, Jadi Mudah Panik dan Curigaan..."

Kompas.com - 09/06/2023, 12:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Junaedi (50), bukan nama sebenarnya, sudah tinggal di RW 07 Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, sejak lahir.

Ia sudah familier dengan aksi tawuran yang kerap terjadi di Jalan Bekasi Timur IV. Namun, bukan berarti tawuran tak berdampak pada dirinya.

"Bisa dibilang (tawuran) memengaruhi mental, karena saya jadi mudah panik karena petasan, dan curigaan setiap dengar suara ramai pas malam-malam," ungkap dia di lokasi yang dikenal dengan Gang Mayong, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Trauma Kena Lemparan Petasan Saat Tawuran, Warga Gang Mayong: Saya Jadi Gampang Panik

Junaedi pun mengenang peristiwa tawuran di Gang Mayong yang selalu membekas di benaknya.

Peristiwa itu terjadi pada malam hari. Junaedi tidak mengingat pasti waktunya, tetapi saat itu aksi tawuran tiba-tiba terjadi.

Kala itu, Junaedi sedang duduk dan mengobrol dengan tetangga di dekat pos RW 07. Tiba-tiba, terjadi aksi saling lempar.

Junaedi langsung mengamankan diri ke dalam gang setelah dilempar petasan dan batu.

Baca juga: Keresahan Warga Gang Mayong soal Tawuran: Takut Anak Ikut-ikutan

Atas kejadian itu, Junaedi sempat mengalami trauma. Ia menjadi panik acapkali mendengar bunyi petasan. Junaedi pun menjadi mudah curiga dengan suara berisik pada malam hari.

"Jadi waspada mulu, itu orang-orang lagi ngapain. Tapi biasa kalau ini, saya keluar rumah buat meriksa keadaan. Kalau benar tawuran, langsung lapor RT dan RW setempat," ucap dia.

"Walau udah sering ada tawuran, tapi tetap khawatir. Takut jadi korban salah sasaran. Yang petasan aja saya udah khawatir banget," sambung Junaedi.

Sebagai informasi, sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong. Mayong sebenarnya adalah nama gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.

Namun, tawuran antara warga Gang Mayong RW 07 dan warga RW 08 sering terjadi di sana. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.

Baca juga: Tawuran di Gang Mayong Merugikan Pedagang, Bikin Pendapatan Turun dan Kemalingan

Menurut Junaedi, sebenarnya tawuran di wilayahnya baru terjadi sekitar 2020.

Kelompok remaja membawa senjata tajam parang, golok, dan celurit setiap kali tawuran. Ada pula yang membawa batu dan petasan untuk saling lempar.

"Sebelumnya mah tawuran enggak ada. Cuma pertengkaran perorangan, enggak kelompokan (tawuran). Tawuran baru-baru ini, sekitar 2020 awal," ucap dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com