Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelangsa Siswa MAN 1 Kota Bekasi: Gagal "Study Tour" karena Ditipu EO, Uang Iuran Belum Dikembalikan

Kompas.com - 09/06/2023, 16:37 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Rasa sedih dan kecewa tengah menyelimuti hati 288 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi.

Pasalnya, mereka gagal melaksanakan acara study tour sekaligus perpisahan sekolah ke Yogyakarta.

Kegagalan itu terjadi lantaran pihak event organizer (EO) diduga melakukan penipuan.

Kronologi

Kuasa Hukum MAN 1 Kota Bekasi, Samsudin mengatakan bahwa pihak sekolah berencana mengadakan study tour sejak jauh-jauh hari sebelum hari H yang awalnya ditentukan.

Saat itu, ada lima EO yang mencoba masuk memberikan penawaran kepada pihak sekolah untuk kegiatan study tour.

Baca juga: Diduga Ditipu EO, Ratusan Pelajar MAN 1 Kota Bekasi Gagal Study Tour ke Yogyakarta

Dan EO yang dipilih pada akhirnya jatuh kepada Jogja Holiday Centre.

Menurut Samsudin, EO itu dipilih para siswa karena memiliki penawaran yang cukup menarik, di antaranya Hotel Bintang 4, wisata Lava Tour, Tubing Klaten, Malioboro, sampai kunjungan ke Universitas Gadjah Mada (UGM).

Setelah mencapai kesepakatan, siswa MAN 1 rencananya bakal berangkat ke Yogyakarta pada 28 Mei 2023.

Namun, pihak EO melakukan pembatalan secara sepihak dan menunda keberangkatan menjadi 3 Juni 2023.

"Jadi H-1 pihak EO membatalkan secara sepihak. Waktu itu kami akhirnya panggil pihak EO, kami musyawarah dengan pihak EO alasannya (gagal berangkat pertama) sangat subyektif, menurut kami enggak masuk akal," Samsudin, saat ditemui di Bekasi Utara, Jumat (9/6/2023).

Pada akhirnya, pihak EO meminta waktu sampai 8 Juni 2023, tetapi mereka kembali ingkar janji.

Baca juga: Bayar Rp 2 Juta , 288 Siswa MAN 1 Kota Bekasi Gagal Study Tour karena Ditipu EO

Para siswa tidak kunjung diberangkatkan dengan alasan yang tidak logis.

"Mereka meyakinkan pasti berangkat, seluruh persiapan akan dipersiapkan dari 28 Mei sampai 8 Juni, tapi ternyata tanggal 8 juga ingkar janji," kata Samsudin.

"Sampai malam (tanggal 8 Juni 2023) itu perjanjian 8 bus, yang datang baru 4 bus jam 08.20 WIB. Pihak bus bicara, mereka juga belum dibayar," sambungnya.

Para siswa sudah bayar

Samsudin mengatakan, para siswa sudah membayar iuran untuk study tour yang direncanakan.

"Ada 288 siswa, untuk biayanya per siswa itu Rp 1.999 juta," kata Samsudin.

Baca juga: Pemprov Jabar Sayangkan Agen Bawa Kabur Uang Study Tour Rp 400 Juta SMA 21 Bandung

Samsudin menjelaskan, EO yang dipilih pihak sekolah rupanya berbentuk badan usaha CV dengan kepemilikan perorangan.

Setelah sepakat, masing-masing siswa mengumpulkan iuran.

"EO-nya itu ditunjuk oleh siswa, setelah kesepakatan itu, masing-masing kelas mengumpulkan iuran gitu ya. Iuran itu memang dipegang oleh wali kelas, kemudian disetor oleh guru yang ditunjuk," katanya.

Pihak EO dilaporkan ke polisi

Karena kegiatan study tour tak kunjung terlaksana berkali-kali, pihak sekolah bersama wali murid pada akhirnya menempuh jalur hukum.

Mereka melaporkan pemilik EO atas dugaan penipuan ke Polsek Bekasi Utara.

Baca juga: Nasib Pembawa Kabur Uang Study Tour Siswa SMAN 21 Bandung, Ditangkap dan Terancam Dipenjara

"Saya semalam resmi sudah melaporkan ke Polsek Bekasi Utara terkait dengan dugaan tindak pidana penipuan serta penggelapan," ujar Samsudin.

Kata Samsudin, laporan tersebut sudah diterima. Pihak sekolah juga menguggat EO secara perdata.

"Laporan sudah diterima oleh pihak Polsek. Kami akan gugat EO secara perdata karena merugikan wali murid," jelas dia.

(Penulis: Firda Janati | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com