Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum MAN 1 Bekasi Minta Uang 288 Siswa Dikembalikan oleh Pihak EO

Kompas.com - 10/06/2023, 20:42 WIB
Firda Janati,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Samsudin selaku kuasa hukum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bekasi meminta uang 288 siswa yang telah disetorkan ke event organizer (EO) dikembalikan.

Para siswa tidak diberangkatkan ke Yogyakarta untuk acara study tour sekaligus perpisahan padahal pihak EO telah menerima Rp 474 juta.

"Target saya, goal saya duit siswa kembali, saya sudah sampaikan itu ke penyidik," kata Samsudin saat dihubungi, Sabtu (10/6/2023).

Samsudin sangat prihatin dengan perkara ini, sebab uang tersebut juga dikumpulkan orangtua agar anak-anak mereka dapat ikut jalan-jalan.

"Ini bicara uang hasil kerja wali murid ngumpulin ingin anaknya jalan-jalan, proses hukum oke iya, tapi target saya uang murid kembali," tutur dia.

Baca juga: Kasus Dugaan Penipuan EO Study Tour, Guru MAN 1 Bekasi Bakal Diperiksa Polisi

Apabila uang sudah kembali, kata Samsudin, ia dan akan berdiskusi dengan kepolisian apakah proses hukum tetap dilanjutkan.

"Kalau uang sudah kembali nanti kita bisa diskusikan apakah tetap diproses hukum, yang penting keadilan murid ini," ujarnya.

Untuk sekarang, tujuan utama Samsudin yakni meraih kembali hak siswa yang telah diambil pihak EO.

"Fokus saya ke situ dulu sekarang, proses hukum ke depan bisa didiskusikan dengan penyidik dan pelaku," kata dia.

Baca juga: Kesedihan 288 Siswa MAN 1 Bekasi Gagal Study Tour, Kena Tipu EO dan Sudah Bayar Rp 2 Juta

Diketahui, pihak EO berulang kali batalkan keberangkatan study tour MAN 1 Bekasi.

Dalam kesepakatan awal, para siswa seharusnya berangkat pada 28 Mei 2023. Namun EO menunda menjadi tanggal 3 Juni 2023, lalu kembali ditunda pada 8 Mei 2023.

Saat tiba harinya, para siswa tidak kunjung berangkat. Bahkan armada bus juga tidak sesuai kesepakatan.

Pihak EO telah menerima Rp 474 juta. Namun mereka tidak kunjung memberangkatkan 288 siswa MAN 1 Kota Bekasi ke tujuan Yogyakarta.

Karena itu, pihak sekolah melaporkan pemilik EO ke Polsek Bekasi Utara secara perdata dengan dugaan penipuan dan penggelapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com