JAKARTA, KOMPAS.com - Situs IQAir menyatakan, kualitas udara di Jakarta pada Selasa (13/6/2023) pagi berada di peringkat tiga terburuk dunia.
Data itu merupakan data yang diperbaharui pada pukul 08.00 WIB.
Melansir situs tersebut, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 155 dengan polutan utama PM 2,5 dan nilai konsentrasi 62.9 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
Udara di Jakarta pun dinyatakan tidak sehat.
"Konsentrasi PM 2,5 di Jakarta saat ini 12,6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan dari situs IQAir.
Baca juga: Kelakar Heru Budi di Tengah Buruknya Kualitas Udara Jakarta yang Mengancam Kesehatan...
Masih dari situs IQAir, angka kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 21 kontributor, termasuk dari PurpleAir, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan AirNow.
Urutan pertama kualitas udara terburuk di dunia ada di Kota Dhaka, Bangladesh, yang memiliki indeks kualitas udara 173.
Sementara itu, di urutan kedua ada di Kota Delhi, India, dengan indeks kualitas udara 164.
Situs IQAir juga memberi beberapa saran agar warga terlindung dari polusi udara.
Antara lain, warga bisa memakai masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), tutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, dan menghindari aktivitas di luar ruangan.
Adapun saat ini Kota Jakarta memiliki suhu 28 derajat celsius dengan kondisi cuaca berkabut. Nilai kelembapan udara hingga 84 persen dan embusan angin 3,7 km/h. Sementara itu, tekanan udara berada di angka 1.010 mbar (millibar).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.