JAKARTA, KOMPAS.com - S alias UH (65) disebut baru sekali dipanggil ke Polres Metro Jakarta Timur.
UH diduga memerkosa NHR (9), anak F (32), sepanjang 2021-2022 di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
"Sepengetahuan saya, UH sudah diperiksa sekali. Tapi sudah, enggak ada kelanjutan apa-apa. Ini bulan April. Sampai sekarang enggak ada (informasi) apa-apa lagi," ujar F di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).
Adapun pemanggilan terhadap UH terjadi usai F sekeluarga melapor ke Polres Metro Jakarta Timur pada 7 Maret 2023.
Baca juga: Lansia Pemerkosa Bocah di Cipayung Tak Kunjung Ditangkap, Padahal Sudah Ngaku Sejak 3 Bulan Lalu
Laporan terigistrasi dengan nomor LP/B/621/III/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.
Sejak laporan dibuat, F, korban, dan beberapa saksi sudah dipanggil beberapa kali untuk pemeriksaan.
Sementara UH hanya dipanggil satu kali pada April.
Lebih lanjut, F belum mendengar kabar terbaru soal kelanjutan proses laporannya.
"Pelaku juga sempat masih nyantai-nyantai aja di rumah (sejak dilaporkan). Cuma sekarang ini, dengar-dengar katanya udah pindah sekeluarga. Enggak ada yang tahu ke daerah mana," kata F.
Baca juga: Modus Lansia Perkosa Bocah di Cipayung, Diimingi Uang Agar Mau Masuk ke Gudang
"Yang saya bingung, pelaku enggak langsung ditahan pas (mengaku) jujur di pak RT. Pas lapor ke polisi kenapa enggak langsung ditangkap, kan sudah ada korban dan saksi. Saksi yang dengar keterangan UH pas di rumah RT juga banyak," imbuh dia.
UH diduga memerkosa NHR sebanyak lima kali di tempat yang berbeda-beda. Ia mengakui hal itu dalam pertemuan di rumah Ketua RT pada 6 Maret 2023.
Kasus ini bermula ketika NHR sedang bermain dengan DH (12). NHR tiba-tiba memberi tahu bahwa ia diperkosa UH.
"Dia cerita, 'Aku pernah ditindihin sama kakek-kakek itu sampai dimasukin punyaku'. DH langsung cerita ke ponakan saya, AP (15)," ungkap F.
Baca juga: Bocah 9 Tahun Diduga Diperkosa Berkali-kali oleh Lansia di Cipayung
AP cerita ke kakak F, yang mana kabar itu langsung diberi tahu ke keluarga besarnya untuk melakukan diskusi internal.
Setelah musyawarah dilakukan, pada hari itu juga F dipanggil ke sana.
Kebetulan, NHR tidak tinggal dengan F di Pinang Ranti. Ia memilih tinggal bersama neneknya agar lebih dekat menuju sekolahnya.
Saat menerima telepon dari keluarga, F langsung berangkat ke Lubang Buaya dalam keadaan terkejut dan menangis.
"Setelah itu (bertemu dengan keluarga), baru ke pak RT. Pelaku (UH) dipanggil juga, dan dia mengakui perbuatannya," ucap dia.
Baca juga: Bocah yang Diperkosa Lansia di Cipayung Kesakitan saat Buang Air Kecil
"Di hari yang sama, dia (NHR) cerita. Lalu, ada kumpul keluarga dan sama RT, pelaku (UH) malamnya dipanggil ke rumah RT, dan dia mengakui perbuatannya terhadap anak saya," imbuh F.
Dalam pertemuan itu, UH mengaku bahwa ia telah memerkosa NHR sebanyak lima kali.
Pertama, pemerkosaan dilakukan di rumahnya. Seterusnya, pemerkosaan dilakukan di gudang di depan rumahnya.
Sebenarnya, NHR hampir kembali menjadi korban pemerkosaan untuk yang keenam kalinya pada Desember 2022.
Beruntungnya, aksi UH digagalkan oleh DH yang tidak sengaja melihat NHR bersama UH di dalam gudang.
Setelah pertemuan di rumah Ketua RT, F sekeluarga langsung melapor ke Polsek Cipayung.
Namun, mereka langsung diarahkan dan diantar ke Polres Metro Jakarta Timur.
"Harapan saya ke Polres ya cepat ditahan UH, biar ada hukumannya buat dia, kasih efek jera," tegas F.
"Tetangga di Lubang Buaya juga dukung saya, bilang jangan nyerah untuk terus proses kasus ini dan lanjut tanya terus ke polisi untuk selesaikan kasusnya," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.