Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Berlalu, Lansia Terduga Pemerkosa Bocah di Cipayung Baru Sekali Dipanggil Polisi

Kompas.com - 14/06/2023, 18:26 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - S alias UH (65) disebut baru sekali dipanggil ke Polres Metro Jakarta Timur.

UH diduga memerkosa NHR (9), anak F (32), sepanjang 2021-2022 di Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

"Sepengetahuan saya, UH sudah diperiksa sekali. Tapi sudah, enggak ada kelanjutan apa-apa. Ini bulan April. Sampai sekarang enggak ada (informasi) apa-apa lagi," ujar F di Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, Rabu (14/6/2023).

Adapun pemanggilan terhadap UH terjadi usai F sekeluarga melapor ke Polres Metro Jakarta Timur pada 7 Maret 2023.

Baca juga: Lansia Pemerkosa Bocah di Cipayung Tak Kunjung Ditangkap, Padahal Sudah Ngaku Sejak 3 Bulan Lalu

Laporan terigistrasi dengan nomor LP/B/621/III/2023/SPKT/POLRES METRO JAKARTA TIMUR/POLDA METRO JAYA.

Sejak laporan dibuat, F, korban, dan beberapa saksi sudah dipanggil beberapa kali untuk pemeriksaan.

Sementara UH hanya dipanggil satu kali pada April.

Lebih lanjut, F belum mendengar kabar terbaru soal kelanjutan proses laporannya.

"Pelaku juga sempat masih nyantai-nyantai aja di rumah (sejak dilaporkan). Cuma sekarang ini, dengar-dengar katanya udah pindah sekeluarga. Enggak ada yang tahu ke daerah mana," kata F.

Baca juga: Modus Lansia Perkosa Bocah di Cipayung, Diimingi Uang Agar Mau Masuk ke Gudang

"Yang saya bingung, pelaku enggak langsung ditahan pas (mengaku) jujur di pak RT. Pas lapor ke polisi kenapa enggak langsung ditangkap, kan sudah ada korban dan saksi. Saksi yang dengar keterangan UH pas di rumah RT juga banyak," imbuh dia.

UH diduga memerkosa NHR sebanyak lima kali di tempat yang berbeda-beda. Ia mengakui hal itu dalam pertemuan di rumah Ketua RT pada 6 Maret 2023.

Kasus ini bermula ketika NHR sedang bermain dengan DH (12). NHR tiba-tiba memberi tahu bahwa ia diperkosa UH.

"Dia cerita, 'Aku pernah ditindihin sama kakek-kakek itu sampai dimasukin punyaku'. DH langsung cerita ke ponakan saya, AP (15)," ungkap F.

Baca juga: Bocah 9 Tahun Diduga Diperkosa Berkali-kali oleh Lansia di Cipayung

AP cerita ke kakak F, yang mana kabar itu langsung diberi tahu ke keluarga besarnya untuk melakukan diskusi internal.

Setelah musyawarah dilakukan, pada hari itu juga F dipanggil ke sana.

Kebetulan, NHR tidak tinggal dengan F di Pinang Ranti. Ia memilih tinggal bersama neneknya agar lebih dekat menuju sekolahnya.

Saat menerima telepon dari keluarga, F langsung berangkat ke Lubang Buaya dalam keadaan terkejut dan menangis.

"Setelah itu (bertemu dengan keluarga), baru ke pak RT. Pelaku (UH) dipanggil juga, dan dia mengakui perbuatannya," ucap dia.

Baca juga: Bocah yang Diperkosa Lansia di Cipayung Kesakitan saat Buang Air Kecil

"Di hari yang sama, dia (NHR) cerita. Lalu, ada kumpul keluarga dan sama RT, pelaku (UH) malamnya dipanggil ke rumah RT, dan dia mengakui perbuatannya terhadap anak saya," imbuh F.

Dalam pertemuan itu, UH mengaku bahwa ia telah memerkosa NHR sebanyak lima kali.

Pertama, pemerkosaan dilakukan di rumahnya. Seterusnya, pemerkosaan dilakukan di gudang di depan rumahnya.

Sebenarnya, NHR hampir kembali menjadi korban pemerkosaan untuk yang keenam kalinya pada Desember 2022.

Beruntungnya, aksi UH digagalkan oleh DH yang tidak sengaja melihat NHR bersama UH di dalam gudang.

Setelah pertemuan di rumah Ketua RT, F sekeluarga langsung melapor ke Polsek Cipayung.

Namun, mereka langsung diarahkan dan diantar ke Polres Metro Jakarta Timur.

"Harapan saya ke Polres ya cepat ditahan UH, biar ada hukumannya buat dia, kasih efek jera," tegas F.

"Tetangga di Lubang Buaya juga dukung saya, bilang jangan nyerah untuk terus proses kasus ini dan lanjut tanya terus ke polisi untuk selesaikan kasusnya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com