TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Tangerang bakal memantau kasus agen travel membawa kabur uang acara perpisahan SMPN 10 Kota Tangerang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaludin mengatakan, hal itu dilakukan untuk memastikan tak ada pihak-pihak yang dirugikan, termasuk pihak sekolah maupun orangtua siswa.
Disdik juga telah memediasi pihak sekolah dengan orangtua murid untuk menemukan jalan keluar atas persoalan tersebut.
"Saya memantau terus kegiatan ini, karena menurut saya ini sangat penting sekali, jadi jangan ada pihak-pihak yang dirugikan, termasuk orangtua dan sekolah," kata Jamaludin saat dikonfirmasi, Rabu (14/6/2023).
Baca juga: Ditipu Agen Travel, Ratusan Siswa SMPN 10 Kota Tangerang Gagal Perpisahan ke Yogyakarta
Hasil mediasi itu, Jamaludin mengungkapkan, pihak sekolah siap mengganti kerugian yang dialami orangtua murid, walaupun tak bayar penuh.
Sebab, uang sebesar Rp 500.000 dari total Rp 1,5 juta per anak itu dialokasikan untuk menggelar acara perpisahan di Mal Balekota Tangerang.
"Orangtua dengan sekolah sudah mediasi. Jadi sekolah siap mengganti uang sebesar Rp 1 juta dan kedua tetap melakukan perpisahan pelepasan anak-anak kami di Kota Tangerang," ucap Jamaludin.
"Artinya bahwa (hasil mediasi) tadi sudah deal antara orangtua dan pihak sekolah," tambah dia.
Baca juga: Siswanya Ditipu Agen Travel, SMPN 10 Kota Tangerang Akan Tanggung Kerugian
Sebelumnya diberitakan, ratusan siswa SMPN 10 Kota Tangerang gagal melaksanakan acara perpisahan ke Yogyakarta.
Sebab, uang acara tersebut diduga digelapkan oleh pihak ketiga, yakni agen travel.
Padahal, ratusan siswa kelas 9 itu direncanakan bakal berangkat ke Yogyakarta pada Jumat (16/6/2023) hingga Senin (19/6/2023).
Kepala SMPN 10 Kota Tangerang Iis Permasih mengatakan, setidaknya ada 328 siswa kelas 9 yang batal berangkat perpisahan ke Yogyakarta.
"Kelas 9 itu akan berangkat, tetapi kan ini tidak bisa dilanjutkan karena memang uang itu dibawa oleh travel," kata Iis kepada wartawan, Rabu.
Baca juga: Saat MAN 1 Bekasi Tertipu EO Study Tour, Panitia: Awalnya Manis, Ternyata Beracun...
Meski demikian, Iis mengatakan, pihaknya sudah berupaya meminta pertanggungjawaban pihak travel.
Para guru bahkan sempat menggeruduk rumah terduga penipu tersebut. Namun, para guru tak dapat menemui terduga pelaku.
"(Terduga pelaku) tidak bisa dihubungi, ditungguin di rumahnya sampai dua hari dua malam, guru nginep, tapi enggak datang-datang. Cuma ada pembantu dan anaknya," ucap dia.
Iis mengatakan, uang yang dibawa agen travel itu mencapai ratusan juta rupiah.
Uang tersebut dihitung dari ongkos perpisahan sebesar Rp 1,5 juta per siswa. Jika dikalkulasikan dengan 328 siswa, maka totalnya Rp 492 juta.
"Uang anak-anak yang sudah disetorkan (ke pihak travel) sudah sampai sekitar 90 persen dari total 328 anak itu," kata dia.
Atas dasar itu, pihak sekolah berencana melaporkan kasus penipuan tersebut ke Polsek Cipondoh, Tangerang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.