Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Bentak Pendeta Rumah Doa di Tambun, Ini Sederet Arogansi Anggota TNI pada Warga Sipil

Kompas.com - 20/06/2023, 17:31 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama instansi Tentara Nasional Indonesia (TNI) belakangan banyak disorot masyarakat publik, termasuk di media sosial.

Instansi angkatan bersenjata negara ini beberapa kali diberitakan bersikap arogan saat menghadapi warga sipil. Tak jarang mereka mengintimidasi dengan membawa nama besar TNI.

Padahal, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Laksamana Muda Julius Widjojono sudah menegaskan kepada seluruh prajurit TNI agar tidak ada lagi yang bersikap arogan.

Baca juga: Pendeta Rumah Doa di Tambun Dibentak Oknum TNI Ketua RW: Dia Gebrak Meja, Bilang Saya yang Berkuasa

"Sesuai instruksi Panglima TNI, agar prajurit TNI tidak arogan dan menyakiti hati rakyat," ujar Julius, Selasa (25/4/2023).

Salah satu bentuk intimidasi itu turut dirasakan Pendeta Ellyson Lase di Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Ia dibentak oleh ketua RW yang juga mengaku bagian dari TNI.

Ketua RW itu diduga membentak dan mengintimidasi Ellyson soal aktivitas umat Kristen di Rumah Doa Fajar Pengharapan di Perumahan Graha Prima Baru, Blok S2, Tambun, Bekasi, pada Mei lalu.

Ellysonmengaku tidak mengetahui alasan ketua RW ikut menolak keberadaan rumah doa. Ellyson bahkan sempat dibentak ketika bertemu dan diintimidasi pada bulan Mei lalu.

Baca juga: Ketua RW yang Ikut Bubarkan Kegiatan Rumah Doa di Tambun Disebut Anggota TNI

"Saya juga sampaikan ke ketua RW waktu itu, 'Bapak juga masih aktif sebagai anggota TNI yang melekat di diri Bapak. Walaupun ketua RW, begitukah seorang TNI'," ucap Ellyson, Senin (19/6/2023) malam.

"Dia kemudian gebrak meja, dia tunjuk saya. Dia marah dan bilang, 'Ini wilayah saya. Saya yang berkuasa. Ikuti aturan saya. Jangan buat aturan sendiri'," sambung dia menirukan ucapan Ketua RW itu.

Tak hanyaEllyson, nyataya beberapa orang lainnya juga terintimidasi saat berhadapan dengan TNI ini. Bahkan, ada pula yang harus sampai kehilangan nyawa. Berikut rangkumannya.

Baca juga: Saat Sejumlah Anggota TNI AL Bikin Onar di Jalanan, Mengeroyok hingga Mengancam Bunuh Warga Sipil

Bentak pendeta di Tambun

Ellyson dan istrinya mengaku dibentak saat ditanya soal kegiatan yang dilakukan di rumah doa. Padahal, saat itu Ellyson sudah menjelaskan aktivitas dia dan jemaatnya di rumah doa tersebut.

Penjelasan Ellyson tidak digubris. Pihak RT dan RW tetap ingin aktivitas di rumah doa dihentikan. Namun, pendeta tetap menolak permintaan itu.

Setelah Mei, intimidasi kembali terjadi pada Minggu (18/6/2023) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Umat digeruduk puluhan warga yang menolak aktivitas mereka.

Lagi-lagi ketua RT ingin aktivitas di rumah doa dihentikan. Pendeta kemudian menanyakan dasar yang mengharuskan rumah doa ditutup, tetapi ketua RT hanya bungkam.

Ellyson yakin kegiatan yang baru dimulai beberapa bulan lalu itu tidak melanggar ketentuan apa pun karena sudah melapor kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Arogansi Anggota TNI di Jalan Terulang Lagi: Keroyok Pengemudi Mobil karena Marah Tak Diberi Jalan

Keroyok pengemudi mobil di Jakarta Selatan

Seseorang bernama Rifkho (25) dikeroyok oleh sekelompok anggota TNI di Jakarta Selatan pada Minggu (18/6/2023) dini hari pukul 02.15 WIB.

Lebih dari lima orang anggota TNI itu menghajarnya di perempatan Jalan Prapanca Raya yang bersilangan dengan Jalan Kemang Raya.

"Mereka juga mengancam akan memanggil pasukan satu kompi untuk membunuh saya," tutur Rifkho, saat dikonfirmasi, Senin (19/6/2023).

Rifkho menjelaskan, kejadian itu berawal ketika mobil yang dikemudikannya tak memberi jalan pada anggota TNI yang memotong laju mobil untuk mengarah ke Jalan Kemang Raya.

"Padahal pada perempatan tersebut ada rambu yang melarang belok kanan (ke arah Jalan Kemang Raya) dan putar arah," ucap dia.

Rifkho sebelumnya tak mengetahui siapa pengeroyoknya itu. Ia mengetahui identitas para pelaku usai mengecek salah satu pelat nomor kendaraan yang digunakan.

Baca juga: Dari Pelat Nomor Motor, Rifkho Tahu Pengeroyoknya adalah Anggota TNI

Tikam pengamen di Pasar Senen

Seorang pengamen berinisial D harus kehilangan nyawanya usai ditikam oleh anggota TNI di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023).

Insiden itu bermula dari kemarahan seorang Prajurit Satu (Pratu) berinisial J (27) bersama teman-temannya untuk pesta minuman keras. Ia marah lantaran D menagih uang sewa sound system yang dipinjam J.

Pratu J beralasan ingin mengambil uang terlebih dahulu ke ATM. Korban mengikuti rombongan pelaku dari arah belakang. Di perjalanan, D menyalip rombongan pelaku yang tak kunjung mampir ke ATM.

Pratu J dan korban pun akhirnya cekcok hingga berujung penusukan. Usai menusuk D, Pratu J bersama rekan-rekannya langsung kabur meninggalkan korban di lokasi kejadian.

Baca juga: Prajurit TNI AD Penusuk Pengamen Terancam Dipecat dan Penjara 10 Tahun

Tabrak lari pasutri di Bekasi

Prajurit Dua (Prada) kabur usai menabrak pasangan suami istri lansia yakni Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65) hingga tewas di Jalan Raya Kampung Sawah, Pondok Melati, Kota Bekasi, Kamis (4/5/2023).

Mobil Nissan X-Trail yang dikemudikan Prada MW melaju dalam kecepatan 70 kilometer per jam saat kecelakaan terjadi dan menyebabkan kedua korban langsung tewas di lokasi seusai ditabrak.

Prada MW beralasan bisa menabrak pasangan lansia itu karena mengemudi dalam kondisi mengantuk. Adapun alasan MW kabur adalah karena ketakutan.

Baca juga: Fakta Terbaru TNI Tabrak Lari Pasutri: Rekaman CCTV dan Motif Pelaku Kabur Terungkap

Tendang motor wanita di Bekasi

Tangkapan layar dari video seorang oknum anggota TNI yang menendang sepeda motor emak-emak di wilayah Jatiwarna, Pondok Gede, Kota Bekasi.Tangkapan layar dari video unggahan @bekasi_24_jam Tangkapan layar dari video seorang oknum anggota TNI yang menendang sepeda motor emak-emak di wilayah Jatiwarna, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Prajurit Kepala (Praka) ANG, TNI Angkatan Udara (AU) tertangkap kamera tengah menendang sepeda motor seorang ibu bernama Sri Dewi Kemuning (21), di wilayah Jatiwarna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (24/4/2023).

Dalam video yang beredar, Praka ANG menendang Sri hingga hampir terjatuh. Padahal, saat itu Sri sudah oleng dan tengah membonceng anak kecil.

Video arogansi Praka ANG pun beredar dengan cepat di media sosial. Tak lama kemudian, pihak TNI bergerak dan menangkap Praka ANG.

Baca juga: Akhir Damai Arogansi TNI AU yang Tendang Motor Emak-emak di Bekasi, Sri Dewi Maafkan Praka ANG

Mobil dinas TNI tabrak HRV

Seorang pngemudi HRV mengunggah utas berisi kornologi ketika mobilnya ditabrak kendaraan dinas dengan pelat TNI di flyover Pancoran pada Minggu (12/3/2023) pukul 14.30 WIB.Tangkapan layar akun TikTok @ delima Seorang pngemudi HRV mengunggah utas berisi kornologi ketika mobilnya ditabrak kendaraan dinas dengan pelat TNI di flyover Pancoran pada Minggu (12/3/2023) pukul 14.30 WIB.

Mobil dinas TNI Angkatan Darat terlibat kecelakaan dengan kendaraan lain di flyover Pancoran arah Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2023).

Kendaraan dinas seorang pejabat Komando Daerah Militer Jayakarta atau Kodam Jaya itu menabrak mobil Honda HR-V dari belakang hingga ringsek.

Sang sopir mobil dinas TNI disebut tak menyanggupi biaya ganti rugi yang diminta pengendara Honda HR-V untuk memperbaiki kerusakan kendaraannya.

Setelah kejadian itu, Pomdam Jaya memeriksa Pratu Kevin sekaligus memanggil pihak korban D untuk membuat laporan.

Keduanya kemudian dimediasi dan sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.

Baca juga: Akhir Kisah Mobil Dinas TNI Tabrak HRV, Korban Sepakat Damai Usai Dapat Ganti Rugi

(Penulis : Tria Sutrisna, Joy Andre, Dzaky Nurcahyo | Editor : Nursita Sari, Irfan Maullana, Ihsanuddin, Fabian Januarius Kuwado)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com