Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah DP Rp 0 Dipasarkan jadi Indekost, Politikus PSI Ini Salahkan Pemprov DKI

Kompas.com - 23/06/2023, 19:20 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana berpendapat, kasus rumah DP 0 rupiah disewakan menjadi indekos terjadi karena kesalahan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri. 

Heru Budi dan jajaran terkait dianggap tak  memiliki kajian yang tepat tentang lokasi proyek rumah DP 0 rupiah itu. 

"Itu yang kami sayangkan. Anggaran besar untuk  membangun rusun itu, tapi tanpa terlebih dulu mempelajari segmen pasar," ujar Justin, Jumat (23/6/2023). 

Baca juga: Pemprov DKI Janji Tindak Pemilik Rumah DP Rp 0 jika Terbukti Sewakan Unit sebagai Tempat Kos

Menurut Justin, rumah susun vertikal seperti bangunan rumah DP 0 rupiah mestinya dibangun di pusat-pusat kota atau dekat dengan pusat ekonomi demi memudahkan mobilitas penghuninya. 

Dengan begitu, rumah DP 0 rupiah bakal  banyak peminatnya karena letaknya yang strategis.

Tetapi nyatanya, proyek rumah DP 0 rupiah ini dibangun di Pondok Kelapa, Jakarta Timur yang notabene merupakan kawasan permukiman dan jauh dari pusat ekonomi. 

Hal ini membuat program rumah DP 0 rupiah sepi peminat serta berujung pada disewakannya unit-unitnya untuk indekost. 

"Rumah DP 0 rupiah itu tidak laku, sehingga dijadikan kost-kostan," ujar Justin yang adalah politikus PSI ini. 

Baca juga: Pemilik Rumah DP Rp 0 Akui Desas-desus Penyewaan Indekos Sudah Santer Sejak Dahulu 

Pihaknya berjanji akan mempelajari kasus tersebut untuk dijadikan masukan bagi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan kepala dinas terkait. 

Sebelumnya, sebuah video yang memasarkan rumah program DP 0 persen di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, untuk disewa menjadi kos-kosan beredar di media sosial.

Mulanya video tersebut diunggah di salah satu akun Instagram. Namun belakangan, unggahan itu telah dihapus.

Video itu sendiri menampilkan visual ruangan rumah program DP 0 persen, yang disewakan untuk menjadi kos-kosan.

Baca juga: Dengar Ada Rumah DP Rp 0 Jadi Kos-kosan, Pemilik Unit Langsung Sewot

Video rekaman menyorot seisi ruang, mulai dari toilet, kamar, hingga beberapa fasilitas elektronik. Namun, tak ada keterangan yang menjelaskan nama rumah program DP 0 persen itu.

"Rumah sewa apartemen murah di Jakarta Timur," demikian narasi yang dituliskan dalam video.

Video itu juga dilengkapi dengan voice over (VO) yang menjelaskan kelengkapan rumah dan isi yang bakal didapat penyewa indekost.

"Kalian yang lagi cari kostan yang nyaman dan harganya murah. Rekomendasi kos murah di Jakarta Timur. Kamar mandi di dalam, sudah ada kulkas dan kitchen set," kata seseorang dalam VO.

Menanggapi video itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, rumah DP 0 rupiah harus sesuai peruntukannya. 

Baca juga: Saat Rumah Dp 0 Disulap Jadi Kosan, Penyewa Mengaku sebagai Saudara Pemilik Unit

Heru berjanji akan menertibkan jika rumah DP 0 rupiah justru disewa untuk kos-kosan.

"Ini harus sesuai aturan dong. (Langkahnya) harus ditertibkan. Itu kan DP 0 supaya warga bisa mendapatkan rumah terjangkau, para milenial yang belum dapat rumah, itu bisa dapat rumah," kata Heru Budi.

Heru mengatakan, semestinya pemilik rumah yang mendapat program 0 rupiah harus sadar bahwa tempat tinggalnya dilarang untuk disewakan.

"Itu saja, tapi yang punya rumah juga harus sadar tidak diperbolehkan untuk disewakan," ucap Heru Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com