WS mengungkapkan, GF sempat berlagak pilon alias pura-pura enggak tahu terkait hilangnya NA ketika berada di sekolah sesaat jam pelajaran tengah berlangsung.
Padahal, orangtua NA menanyakan keberadaan anak mereka kepada GF di sekolah. Saat itu, GF bahkan sempat membantu mencari keberadaan NA.
"Si GF itu sempat bantu cari, tapi saat itu kayak pura-pura enggak tahu. Dia padahal tahu sebenarnya laporan saya bahwa anak saya hilang," kata WS.
WS mulanya tak menaruh kecurigaan terhadap GF. Sebab, GF yang notabene sebagai guru sekaligus wali kelas diyakini WS tak mungkin terlibat dalam penculikan tersebut.
Baca juga: Culik Siswa Berkebutuhan Khusus di Tangsel, Oknum Guru Sempat Berlagak Pilon
"Memang awalnya saya enggak mengira bahwa wali kelasnya itu pelakunya," ucap WS.
Terkini, GF telah ditangkap polisi atas keterlibatan penculikan terhadap siswanya sendiri.
Dalam pengakuannya, GF menculik siswa berkebutuhan khusus itu karena disuruh orang lain.
"Pas anak saya sudah ketemu dan saya sempat ketemu dia (GF) dalam pengakuannya itu bilang kalau dia itu disuruh dan ditekan sama orang lain," kata WS.
Kendati demikian, WS belum dapat memastikan siapa seseorang yang memerintahkan GF untuk menculik putranya itu.
Kasie Humas Polres Tangsel Ipda Galih menambahkan, GF juga telah ditetapkan sebagai tersangka per Minggu (25/6/2023).
"Satu pelaku sudah diamankan, yang merupakan gurunya, berinisial GF, dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap dia ketika dikonfirmasi, Minggu.
Meski begitu, Unit PPA Satreskrim Polres Tangsel masih melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap GF.
Baca juga: Oknum Guru Penculik Siswa Berkebutuhan Khusus di Tangsel Telah Ditangkap dan Jadi Tersangka
Sebab, kasus masih dikembangkan untuk mengungkap pelaku penculikan lainnya, termasuk motif penculikan anak berkebutuhan khusus tersebut.
"Pelaku masih dalam proses pemeriksaan secara mendalam, termasuk proses pengembangan untuk mengungkap pelaku lainnya," kata Galih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.