Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Kasus Penutupan Akses Jalan ke Rumah Warga, Mulai dari Sengketa Lahan sampai Masalah Pribadi

Kompas.com - 26/06/2023, 13:09 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penutupan akses jalan masuk ke rumah warga kembali terjadi.

Kali ini, akses jalan masuk ke sepuluh rumah warga di Perumahan Green Village, Perwira, Bekasi Utara, ditutup tembok seng lantaran pihak pengembang perumahan menyerobot tanah milik orang lain.

Salah satu warga yang terdampak, Sohilin (38), menyampaikan bahwa akses jalan menuju ke rumahnya sudah ditutup oleh pemilik sah lahan sejak tanggal 20 Juni 2023 lalu.

"(Dipagar) tanggal 20 Juni kemarin, baru 5 hari. Ada sekitar 10 rumah yang terdampak dengan panjang sekitar 370 meter," kata Solihin saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu (25/6/2023).

Baca juga: Tembok Seng Tutup Akses 10 Rumah Warga Green Village Bekasi, Imbas Sengketa Lahan

Terkait kasus penutupan akses jalan masuk ke rumah warga, ini sebenarnya sudah sering terjadi di beberapa wilayah Jabodetabek.

Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini adalah deretan kasus penutupan akses jalan rumah warga yang terjadi di Jabodetabek.

Tembok SMKN 69 Jakarta tutup akses jalan puluhan rumah di Cakung

Pembangunan tembok SMKN 69 Jakarta menutup akses jalan ke puluhan rumah di wilayah RT 011 RW 007 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Salah satu warga yang terdampak, Bresman Marbun (69) mengatakan, ia kehilangan akses jalan dari rumahnya ke Jalan Swadaya Rawabadung sejak 14 April 2022 karena pembangunan tembok SMKN 69.

Akibatnya, Marbun dan keluarganya harus melewati dapur atau kamar mandi tetangga untuk menuju jalan utama.

Baca juga: Pembangunan Tembok SMKN 69 Jakarta Tutup Akses Jalan ke Puluhan Rumah di Cakung

"Saya bisanya lewat dapur sama kamar mandi orang," ujar Marbun saat ditemui di lokasi, Jumat (22/4/2022).

Marbun mengatakan, ada sekitar 10 rumah yang terdampak pembangunan tembok SMKN 69 tersebut.

"Yang terdampak langsung ada sekitar 10 rumah. Di samping rumah saya ada tiga rumah ditembok. Cuma mereka enggak bersuara," kata Marbun.

Warga di Pulogadung bangun tembok dan tutup akses jalan masuk tetangganya

Tembok sepanjang dua meter berdiri di depan rumah Anisa (40), warga RT 011 RW 010 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/8/2022). Akibatnya, akses jalan dari rumah Anisa ke jalan warga terhambat. Tembok itu dibangun tetangga Anisa sendiri, Widya.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Tembok sepanjang dua meter berdiri di depan rumah Anisa (40), warga RT 011 RW 010 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/8/2022). Akibatnya, akses jalan dari rumah Anisa ke jalan warga terhambat. Tembok itu dibangun tetangga Anisa sendiri, Widya.

Tembok sepanjang dua meter berdiri di depan rumah Anisa (40), warga RT 011 RW 010 Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.

Akibatnya, akses jalan dari rumah Anisa ke gang atau jalan warga menjadi terhambat.

Baca juga: Warga Pulogadung Bangun Tembok dan Tutup Akses ke Rumah Tetangga karena Kesal Sering Dicaci maki

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com