Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Bentrokan di Cilincing, Pecah karena Disulut Sengketa Lahan

Kompas.com - 27/06/2023, 05:56 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi bentrokan yang melibatkan dua kelompok massa di kawasan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (23/6/2023).

Kapolsek Cilincing Kompol Haris Akhmat Basuki mengungkapkan, dua orang menjadi korban dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Kedua korban mengalami luka robek.

"Untuk korban, informasinya ada dua orang yang dirawat dan sedang diambil tindakan secara medis oleh pihak rumah sakit," imbuh Haris saat dihubungi Kompas.com pada Jumat.

Baca juga: Kelompok Massa Bentrok di Cilincing, 2 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Sengketa tanah

Setelah tiga hari bentrokan terjadi dan polisi melakukan penyelidikan, Haris mengungkapkan bentrokan ini disebabkan karena sengketa lahan.

“Info dari Polres, perihal sengketa lahan,” kata Haris saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Libatkan LSM dan petugas keamanan

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengungkapkan dua kelompok yang terlibat dalam bentrokan ini.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Jalan Cakung Cilincing Raya, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada Jumat (23/6/2023) pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Anggota LSM Bentrok dengan Sekuriti Perusahaan di Cilincing, Belum Ada Pelaku yang Ditangkap

“Bentrok antara dua kelompok, yaitu kelompok yang menggunakan atribut LSM Laskar NKRI dengan kelompok pengamanan internal yang dipercayakan untuk melakukan pengamanan di area PT. Dwijayatek Adigemilang,” kata Iverson saat dikonfirmasi pada Senin (26/6/2023).

Tujuh mobil datang dan paksa masuk

Iverson mengatakan, bentrokan itu diawali dengan kedatangan sekelompok orang yang menggunakan atribut Laskar NKRI Jakarta Utara menggunakan tujuh kendaraan roda empat.

“(Mereka) memaksa masuk ke dalam area PT. Dwijayatek Cilincing, sehingga terjadi saling pukul antara kedua kelompok tersebut,” ucap Iverson.

Tak ada penangkapan

Iverson mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa sembilan saksi terkait peristiwa yang berujung bentrok itu.

Namun, belum ada pelaku yang ditangkap.

Baca juga: Kronologi Bentrokan di Cilincing, Massa Berseragam LSM Laskar NKRI Memaksa Masuk ke Area Perusahaan

"Kami tidak menggunakan terminologi diamankan, namun dalam peristiwa ini kami telah meminta keterangan sembilan orang termasuk para korban," kata Iverson.

Iverson juga menenangkan, pihak kepolisian akan profesional dalam menangani kasus ini dengan mengikuti mekanisme yang berlaku, baik penyelidikan maupun penyidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com