Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Buruk Tinggal di Jakarta, Kecelakaan karena Jalan Berlubang dan Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran

Kompas.com - 28/06/2023, 09:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta dikenal sebagai kota serba ada. Kota yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ini baru saja merayakan hari jadinya yang ke-496 tahun. 

Seiring bertambahnya usia Jakarta, jumlah penduduknya juga terus meningkat. Banyak warga daerah yang berbondong-bondong datang ke ibu kota untuk mencari peruntungan.

Meski demikian, bukan berarti Jakarta tidak punya sisi negatif. 

Satria (26) mengimbau agar orang-orang selalu berhati-hati dan tidak menutup mata pada pengalaman buruk yang bisa ditawarkan oleh Jakarta.

Sebagai seseorang yang lahir dan besar di Cakung, Jakarta Timur, ia sudah merasakan manis dan pahitnya tinggal di Ibu Kota.

"Pengalaman buruk saya sebagai warga yang lahir dan tinggal di Jakarta itu pernah kelempar batu oleh anak-anak yang lagi tawuran," ungkap dia di RPTRA Komarudin, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Jalan Tengah Mengolah Sampah Ibu Kota Menjadi Bahan Bakar Alternatif...

Hal ini terjadi pada tahun 2013.

Kala itu, Satria sedang mengendarai motor dari rumahnya menuju Tebet, Jakarta Selatan, untuk bersekolah.

Kebetulan, ia sedang melintas di Jalan Raden Inten, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur. Tiba-tiba, jalanan ramai oleh para pelajar yang sedang tawuran.

Bukannya memutar atau menghentikan kendaraan, Satria tetap melaju seperti biasa karena takut telat.

Ia pun menjadi korban salah sasaran oleh anak-anak yang sedang melemparkan bebatuan.

"Daripada telat sekolah, jalan saja. Kalau nunggu tawuran selesai, bakal lama. Pas jalan, saya kelempar batu. Untung waktu itu pakai helm," ucap Satria.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Tegas Tertibkan Terminal, Jangan Hangat-hangat Tahi Ayam

Pengalaman pahit lainnya sebagai seseorang yang besar di Jakarta adalah menjadi korban kecelakaan tunggal.

Masih pada tahun yang sama, Satria sedang melintas di dekat Grand Cakung, Jakarta Timur.

Pada saat itu, jalanan yang dilalui dalam keadaan rusak dan licin karena berpasir.

Satria tidak mengetahui bahwa lajur tempat kendaraannya melintas memiliki lubang. Roda motor pun masuk dan melewati lubang itu.

"Sebenarnya setelah ngelewatin lubang, motor bisa stabil. Cuma jadi kepleset karena jalanannya licin ada pasir. Karena motor enggak seimbang, jadinya saya jatuh," tutur dia.

"Belakangan sih jalanannya sudah bagus, enggak ada lubang-lubang. Cuma jalanan itu memang rawan berlubang, yang lewat soalnya rata-rata kendaraan bermuatan banyak," sambung Satria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com