Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantai JPO Daan Mogot Sering Hilang, Bikin Warga "Uji Nyali" dan Harapan Jembatan Diperbagus

Kompas.com - 04/07/2023, 09:42 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat belakangan ini menjadi sorotan usai lantainya yang berupa pelat alumunium hilang.

Kini, lantai jembatan rampung diperbaiki oleh Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Jakarta Barat. Namun, meski telah diperbaiki, warga tetap mengeluhkan kondisi jembatan.

Indri (23), misalnya, yang waswas takut terjatuh ketika melintasi JPO tersebut.

Baca juga: Fakta Bolongnya Lantai JPO di Jalan Daan Mogot: Sudah Berulangkali Terjadi, Warga Diminta Melapor

"Pasti takut, takut jatuh ke bawah. Penginnya dibenerin, dibuat bagus kayak JPO lain biar kita naiknya tenang, enggak waswas, apalagi kadang suka bawa anak kecil, bawa orangtua," kata Indri saat ditemui Kompas.com di JPO Daan Mogot, Senin (3/7/2023).

Ibu satu anak ini memang sering melewati jembatan untuk menyeberang.

Posisi rumahnya yang tak jauh dari jembatan membuat Indri mau tak mau menggunakan fasilitas itu.

Lantai JPO sering hilang

Indri menyebut, lantai jembatan besi itu tak hanya sekali ini berlubang. Kata dia, ada saja bagian lantai besi jembatan yang hilang.

"Sudah sering copot, kayaknya dicolong orang, saya juga kurang tahu. Kadang satu copot, nanti enggak lama dibenerin, copot lagi pasti," ujar Indri.

Kengerian pun menyelimuti Indri yang rutin mengakses jembatan untuk menyeberang.

Baca juga: Cerita Indri Bertaruh Nyawa Saat Lewat JPO Daan Mogot yang Lantainya Sering Bolong

Walaupun telah diperbaiki, konstruksi jembatan yang tak lagi kokoh membuatnya harus berjalan ekstra hati-hati karena membawa anaknya yang masih balita.

"Mesti hati-hati kadang, enggak (jalan) berbarengan, jadi enggak langsung bareng-bareng," ungkap Indri.

"Ngeri saya kalau berduaan, (kalau jalan) berdempetan takut ambles ke bawah kan ngeri," lanjut dia.

Terpaksa lewat JPO lain

Lantaran lantainya kerap menghilang dan menganga, Indri terpaksa menggunakan jembatan lain. Ia harus berjalan lebih jauh hanya untuk menyeberang jalanan.

"Pernah waktu itu ada bolong di atas satu, kami sudah naik ke atas kan takut. Bolongnya gede banget, enggak mungkin kan lompat," ucap Indri.

"Ya sudah turun saja, lewat ke sana (JPO lakn) jaraknya jauh banget. Sedangkan rumah saya di sini, di belakang," imbuh dia.

Ia hanya menginginkan, pemerintah membenahi salah satu jembatan di Jalan Daan Mogot ini.

"Ya dibagusin saja, dikasih bahan-bahan yang lebih kuat, konstruksinya lebih bagus lagi, jangan asal tempel," ungkap Indri.

Baca juga: Lantai Besi JPO Daan Mogot Sering Hilang, Warga: Takut Jatuh

Lantai JPO yang bolong dipasang kembali

Dihubungi secara terpisah, Kasudin Bina Marga Jakarta Barat Darwin Ali mengatakan pihaknya telah memperbaiki lantai jembatan yang bolong.

"Sudah ditindaklanjuti," ujar Darwin melalui pesan singkat, Senin.

Pantauan Kompas.com, lantai besi yang sempat menghilang kini telah diperbaiki.

Lubang yang menganga di area jembatan itu sudah ditutup.

Di antara lantai berwarna merah, tampak dua lantai besi berkelir abu-abu gelap yang baru terpasang.

Baca juga: Bukan Hanya Sekali, Lantai JPO di Jalan Daan Mogot Sering Hilang dan Menganga

Di sisi kiri JPO tergeletak kayu sepanjang sekitar satu meter yang dibiarkan begitu saja.

Sementara garis kuning yang sebelumnya terpasang di pegangan jembatan, saat ini dibuka kembali.

Kendati JPO telah diperbaiki, tampak salah satu besi penyangganya patah ketika diamati dari bawah jembatan.

Tak hanya itu saja, di anak tangga ke-7 dan ke-10, bagian besinya hampir terlepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com