"Iya, saudara diam dulu. Saudara tendang lagi dalam keadaan terkapar? Itu masih saudara tetap pengin untuk memukulinya? Karena saudara masih emosi?" tanya Tumpanuli dengan nada tinggi.
Mario lalu membenarkan bahwa dia emosi sehingga terus memukuli korban, meski korban sudah dalam keadaan terkapar.
Baca juga: Saat Mario Dandy Ditelepon Ayahnya Usai Keroyok D, Rafael Alun Bersikeras Ingin Hubungi Saksi
Tumpauli menggali lebih dalam lagi soal aksi terdakwa Mario. Ia bertanya soal niat dibalik aksi penganiayaan tersebut.
Pertanyaan itu timbul karena niat awal Mario ingin klarifikasi tentang dugaan pelecehan yang dilakukan oleh anak D kepada AG.
"Terus niat saudara apa? Sudah pun keadaan tidak berdaya lagi, keadaan terkapar, berlumuran darah, kalau betul-betul niatmu dari awal untuk klarifikasi, seharusnya pemukulan itu tidak terjadi," imbuh Tumpauli.
Mario menjawab, saat momen penganiayaan itu, ia tidak memperhatikan lagi kondisi korban. Ia hanya melihat korban terkapar di aspal dan tak bergerak sama sekali.
Terdakwa Mario lalu membeberkan alasan dibalik penganiayaan kepada D.
Baca juga: Alasan Mario Dandy Pakai Pelat Nomor Palsu B 120 DEN: Biar Keren Saja...
"Pada saat saya menganiaya, saya tidak memperhatikan kondisinya seperti apa. Saya cuma tahu dia sudah di bawah. Karena dia tidak ada perlawanan, dia tidak ada ampun, dia cuma diem. Saya enggak ada rasa kasihan sama dia saat itu. Saya sudah gelap mata saat itu," ungkap Mario
"Nah, apa yang membuat saya sampai seperti itu? Karena pada saat saya ngobrol itu, dia bilang dia tuh enggak tahu kalau saya sudah pacaran sama pacar saya (anak AG) pada saat itu. Menurut saya, enggak logis itu," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.