Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dany Arwanto, Penghijau Kawasan Kumuh di Utara Jakarta...

Kompas.com - 07/07/2023, 09:49 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dany Arwanto (50), Ketua RT 07 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, prihatin melihat permukiman warganya yang kumuh.

Dia khawatir kondisi lingkungan yang kotor, ditambah dengan udara gersang di Jakarta Utara, berdampak buruk bagi kesehatan warga.

Atas dasar itu, Dany mengajak warganya melakukan penghijauan. Caranya dengan mengubah lahan kosong dipenuhi sampah menjadi kebun untuk bercocok tanam.

Baca juga: Deretan Nama yang Dilirik Parpol sebagai Cagub DKI 2024, Ada Gibran, Heru Budi, dan Ahmed Zaki Iskandar

Ide itu akhirnya mulai diimplementasikan di lahan kosong kawasan Gang Cemara 01, tempat warga menumpuk sampah dan membuang limbah hasil ternak bebek.

"Ini dulu awalnya ini memang tempat kumuh. Di sini tempat pembuangan sampah, terus tempat penyimpanan barang-barang bekas dan sebagian. Juga ini tempat memelihara unggas bebek," ujar Dany saat berbincang dengan Kompas.com, dikutip Jumat (7/6/2023).

Pada 2016, Dany dan warga bermusyawarah untuk memanfaatkan lahan-lahan terbengkalai di tengah pemukiman.

Tumpukan sampah rumah tangga dan limbah dari aktivitas beternak dibersihkan. Lahannya kemudian ditanami pohon-pohon yang dibeli dari pedagang.

Pemuda karang taruna yang sebelumnya sekadar menjadi panitia kegiatan warga, digerakkan untuk aktif memperbaiki dan merawat lingkungan.

"Awalnya itu ya penghijauan saja. Memanfaatkan lahan lahan kosong di sini, menjadi tempat yang produktif. Sekaligus menjaga (aktivitas) sosial dan lingkungan lebih bersih," kata Dany.

Baca juga: Gandeng Polisi, Heru Budi Segera Benahi Blok G Tanah Abang yang Jadi Tempat Nyabu dan Sarang Preman

Jadi petani perkotaan

Setahun berjalan, kegiatan yang dilakukan Dany bersama warganya dilirik oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara.

Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan Jakarta Utara, mengarahkan mereka menjadi kelompok petani perkotaan.

Dany yang juga seorang pedagang tanaman dan memiliki keahlian bercocok tanam, ditunjuk menjadi Ketua Kelompok Tani Gang Hijau Cemara 01.

Mereka diberikan sarana prasarana untuk kebutuhan bercocok tanam. Hal ini agar Dany dan warganya bisa mengembangkan program penghijauan yang dijalankan.

"Dibentuk satu kelompok Tani Gang Hijau Cemara 01 dan diberikan sarana prasarana pertanian. Sehingga kegiatan Gang Hijau ini terarah menjadi penghijauan yang produktif, dengan cara pertanian itu tadi," tutur Dany.

Baca juga: 23 Karyawan Alfamart yang Dipaksa Resign Tuntut Upah Lembur

Dari sini, Dany berhasil memberdayakan warganya untuk produktif di bidang pertanian dan perkebunan. Lahan yang sebelumnya sekadar dihijaukan, berganti menjadi kebun sayur dan buah-buahan.

Hasil panennya kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Ada pula yang dijual dan uangnya dimanfaatkan untuk operasional kebun serta pengembangan program.

"Komoditi yang ada di tempat kami ini awalnya campur. Sekarang kami pisah-pisahkan jadi beberapa tempat. Antara anggur sama sayuran, sama ikan konsumsi dan hias, lalu pengolahan sampah organik dan anorganik," kata Dany.

Raih Kalpataru 2023

Kini, Dany dan Warga Gang Cemara 01 telah memiliki kebun buah-buahan dan sayuran, serta area peternakan dan pengembangan ikan konsumsi maupun ikan hias.

Selain itu, ada pula tempat produksi pupuk organik dan anorganik serta budi daya maggot. Untuk memproduksinya, Dany memanfaatkan sampah dari rumah tangga dan aktivitas pasar.

"Alhamdulillah seiring berjalannya waktu mereka tahu memilah sampah dan peduli terhadap lingkungan sendiri. Karena memang merasa manfaat daripada kegiatan yang kami lakukan," jelas Dany.

Baca juga: My Jenderal Teddy Minahasa Tetap Divonis Penjara Seumur Hidup...

Tak sampai di situ, didirikan juga bank sampah dan sekolah tingkat PAUD. Warga yang ingin menyekolahkan anaknya, cukup membayar SPP dengan sampah minimal dua kilogram per bulan.

"Sampah itu kami olah menjadi pupuk, kami jadikan pakan ikan, kami proses jadi maggot, dan bisa ditabung juga menjadi sumber penghasilan juga sama warga," sambung dia.

Jerih payah Dany mengubah kawasan kumuh dan gersang di lingkungannya menjadi asri serta produktif, membuat dia mendapat penghargaan Piala Kalpataru 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Bagi Dany, penghargaan ini memberikan motivasi bagi dia dan warganya untuk terus berinovasi serta konsisten dalam menjaga lingkungan.

"Merupakan satu kebanggaan buat saya pribadi dan warga kami di sini, dan teman teman pengurus daripada RT/RW, karang taruna, PKK dan kader-kader di sini yang terlibat kegiatan," terang Dany.

"Ya mereka memang merasa bangga lah, sehingga mewakili DKI Jakarta. Mempunyai satu penganugerahan tertinggi yaitu Kalpataru, itu yang luar biasa," lanjut Dany.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com