Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuka Agama Diduga Cabuli Anak Tiri Berkali-kali sejak 2020 di Cikampek dan Cirebon

Kompas.com - 10/07/2023, 23:26 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemuka agama berinisial NSA (51) diduga mencabuli anak tirinya, NMB, yang masih berusia 10 tahun.

Kuasa hukum korban, Kasman Sangaji, mengatakan bahwa pencabulan sudah berlangsung puluhan kali dalam tiga tahun terakhir.

"Terduga pelaku melakukan aksi pencabulan terhadap anak tirinya sejak 2020 di dua lokasi, yakni Cikampek dan Cirebon," kata dia kepada wartawan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (10/7/2023).

Sangaji mengungkapkan, perbuatan NSA tidak terendus karena NSA melakukannya secara diam-diam.

Baca juga: Motif 8 Tahanan Mapolres Depok Keroyok Rekan Satu Sel hingga Tewas: Kesal Korban Cabuli Anak Kandungnya

Terduga pelaku disebut memulai aksi bejatnya dengan mengiming-imingi korban akan memberikan berbagai hadiah.

"Waktu korban masih berusia 7 tahun atau tahun 2020, dia dicabuli di sebuah kos-kosan wilayah Cikampek. Korban dijanjikan akan dibelikan HP, mobil, dan lain-lain," tutur Sangaji.

"Namun, saat itu korban hanya disuruh telanjang dan dia wajib tidur di atas tubuh ayah tirinya," lanjut dia.

Kemudian, satu tahun setelahnya, NSA disebut menelanjangi korban yang tengah tertidur. Hal itu disebut dilakukan di sebuah majelis dzikir, yang mana pelaku dikenal sebagai seorang ustaz di sana.

Baca juga: Kondisi Hotel yang Menutup Akses Rumah Ngadenin di Bekasi, Masih Kosong dan Belum Beroperasi

Pada 2022, perbuatan NSA semakin menjadi-jadi. Terduga pelaku disebut meminta anak sambungnya untuk menjulurkan lidah ke arah mulutnya.

Korban diminta melakukan hal itu berkali-kali ketika usianya baru 9 tahun.

"Korban disuruh mencium terduga pelaku dengan cara menjulurkan lidah sebanyak enam kali. Dia juga disuruh untuk memegang alat kelaminnya waktu itu," beber Sangaji.

Adapun korban baru bercerita dua bulan lalu setelah menonton berbagai konten soal pelaporan peristiwa pencabulan di media massa.

Hal itu diungkapkan langsung oleh ibu korban yang bernama Hani (39). Hani menyebut sang anak menceritakan kebejatan ayah sambungnya pada 16 Mei 2023.

"Dia baru berani cerita setelah browsing di internet soal banyaknya korban yang mengaku usai dicabuli," ujar Hani dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Marak Jukir Liar di Blok M Square, Pengelola: Langsung Ditindak, Kami Tak Beri Celah

Selain itu, faktor pendorong lainnya, korban diajak untuk bermalam oleh pelaku di sebuah hotel.

Korban yang sudah mengetahui niat bejat terduga pelaku akhirnya menceritakan semua perbuatan bejat ayah sambungnya.

"'Umi, kakak tidak mau, nanti jangan kasih izin ke abi ya kalau abi minta kakak pergi ke hotel sama abi'," ujar Hani menceritakan ketakutan sang anak pada 16 Mei 2023.

"Dia lalu bercerita soal perlakuan ayahnya yang mencabuli dia sejak 2020 di belakang saya. Saya tidak pernah terpikir sedikit pun dia tega melakukan hal ini kepada anak saya," lanjut dia.

Hani kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Cirebon Kota pada 22 Mei 2023. Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/290/VI/2023/Polres Cirebon Kota/Polda Jabar.

"Sayangnya laporan saya sudah hampir dua bulan ini tidak ada tindak lanjut. Terduga pelaku belum diperiksa sampai sekarang," kata Hani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com