JAKARTA, KOMPAS.com — Temuan alat diduga bong atau alat isap sabu buatan yang baru-baru ini ditemukan di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, rupanya tak mengandung narkotika.
Setelah ditemukan oleh Unit Reskrim Polsek Tanah Abang, Jumat (7/7/2023), alat berupa botol plastik yang di tutupnya ada dua lubang berisi sedotan itu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.
Setelah diteliti, tidak ada kandungan narkotika pada alat tersebut.
"Dari alat bukti yang kami amankan di lantai dua itu kita cek, kandungan apa yang ada di botol mineral itu. Ternyata hasilnya negatif," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi wartawan, Rabu (12/7/2023).
Kendati demikian, Komarudin menegaskan pihaknya akan terus memantau kawasan Blok G Pasar Tanah Abang.
"Tidak menutup kemungkinan tempat-tempat lain yang bisa saja disalahgunakan oleh orang-orang yang mau melakukan hal-hal seperti itu. Ya, (contohnya) tempat nongkrong lainnya, gedung, kantor, pasar, kan banyak di wilayah kita," lanjut dia.
Ke depannya, Komarudin mengajak masyarakat bersama-sama mengawasi aktivitas di lingkungan sekitar.
"Seperti di sana kan aktivitas umum, ya. Ada pasar, aktivitas lainnya. Silakan ikut bersama-sama mengawasi dari hal-hal yang berpotensi menjadi sebuah gangguan kamtibmas," tutup dia.
Baca juga: Pasar Jaya Bantah Kawasan Blok G Tanah Abang jadi Tempat Tindak Kriminal
Untuk diketahui, Unit Reskrim Polsek Metro Abang menemukan sebuah botol plastik yang tutupnya dilobangi dan ditaruh dua sedotan plastik berwarna putih di Pasar Tanah Abang Blok G, Jumat (7/7/2023) sore.
Botol yang diduga sebagai bong atau alat mengisap sabu itu terletak di kios dengan kode A LO 2 ACT 149.
Polisi langsung memeriksa area di kios itu dan mencocokkannya dengan foto yang didapatkan dari laporan yang diterima.
Kemudian, barang temuan itu dibawa untuk diperiksa lebih lanjut.
Adapun polisi mendatangi Blok G Pasar Tanah Abang setelah ramai diberitakan bahwa suasana di lantai dua dan tiga pasar itu menjadi lapak preman.
Sejumlah pedagang pun mengeluh soal aktivitas preman pada malam hari di Pasar Tanah Abang Blok G.
Sejak sepi akibat pandemi Covid-19, lantai dua dan tiga di sentra busana yang terbengkalai itu beralih fungsi menjadi sarang preman dan pelaku kejahatan.
"Lantai dua ke atas ya untuk copet. Orang-orang yang enggak benar (sebenarnya) di semua pasar juga ada, cuma tinggal (bagaimana) kita mengelolanya," kata pedagang berinisial D kepada wartawan di lantai satu Pasar Tanah Abang Blok G, Kamis (6/7/2023).
"Kalau sore dan malam, di lantai dua dan tiga itu banyak pelaku kejahatan. Preman, penjambret, bahkan memakai narkoba di situ terjadi,” lanjut dia.
Selain D, pedagang berinisial R turut mengeluhkan hal serupa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.