Saipul mengatakan, ada alasan mengapa TMB Tulip sering dijadikan sebagai tempat mabuk-mabukan, berbuat mesum, dan menggunakan narkoba.
Sejak berdiri pada 2001 dan dipugar beberapa tahun lalu, TMB Tulip tidak pernah memiliki pagar yang memadai.
"Lampu penerangan enggak ada yang nyala, taman juga enggak ada penjaganya. Baru-baru ini saja ada penjagaan sejak tawuran," ucap dia.
Baca juga: Polisi Tetapkan Lima Tersangka Tawuran yang Tewaskan Satu Pelajar di Sawah Besar
Sebelumnya diberitakan, seorang laki-laki berinisial MR (23) tewas akibat tawuran yang terjadi di Jalan Sepakat pada Selasa sekitar pukul 04.00 WIB.
Bercak darah korban sampai kini masih tertinggal di jalanan itu.
Warga setempat bernama Deka (36) mengungkapkan, bercak darah berasal dari tubuh MR yang terluka akibat senjata tajam (sajam)
"Kayaknya karena kena sajamnya. Sajam yang digunakan (para pelaku tawuran) panjang," ungkap Deka di lokasi, Kamis (13/7/2023).
Deka tidak tahu apakah MR meninggal di tempat atau tidak. Ia juga tidak tahu ke mana MR dibawa usai terluka.
Baca juga: Geng Pacing Never Die Tawuran dengan Geng Bow di Jalur Pantura, Satu Orang Tewas
Ia hanya mengetahui bahwa darah MR berceceran di dua titik.
"Saat berdarah, MR enggak langsung meninggal kayaknya," Deka berujar.
Deka mengetahui hal ini karena terbangun sekitar pukul 04.00 WIB. Kala itu, ia mendengar keributan dari luar rumahnya.
Ia tidak mengetahui pasti berapa banyak orang saling berteriak.
Namun, ia mengetahui bahwa para pelaku tawuran yang berlarian di depan rumahnya masih berusia remaja.
Baca juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai, Polres Jakpus Antisipasi Tawuran Siswa di 14 Titik
"Tiba-tiba ramai. Pas aku ngintip dari pagar, banyak anak-anak pada bawa sajam. Enggak ada lima menit, mereka lari dan bawa motor ke luar (jalanan)," jelas Deka.
Dihubungi secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Ciracas AKP Fadholi mengatakan, para pelaku tawuran sudah ditangkap.
Pelaku beserta kasus tawuran yang memakan korban sudah dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.