Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Taman Tulip Ciracas Jadi Tempat Mesum, Ada yang Bawa Kasur hingga Pecahkan Lampu

Kompas.com - 17/07/2023, 08:18 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Maju Bersama (TMB) Tulip di RT 004/RW 010, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, diduga sering menjadi tempat mesum para remaja yang tidak berasal dari lingkungan sekitar.

Ketua RT 004/RW 10 Kelurahan Kelapa Dua Wetan Saipul Fadli mengatakan fasilitas publik ini kerap disalahgunakan menjadi tempat mesum karena minim penjagaan dan pencahayaan.

"Coba kalau datang malam, gelap gulita itu," ujar dia kepada Kompas.com, di Jalan Sepakat, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/7/2023).

Menurut Saipul, ada beragam kenakalan remaja yang sering dilakukan di TMB Tulip. Mereka kerap memasukkan sepeda motor ke dalam taman dengan merusak tanaman.

Tanaman yang rusak berada di pojok kanan bawah taman, tepatnya di seberang gang menuju permukiman warga.

Baca juga: Potret Kenakalan Remaja di Taman Tulip Ciracas, Mabuk dan Berbuat Mesum, Ditegur Malah Mengancam

Tanaman yang saat ini sudah rata dengan tanah tersebut, seharusnya berdiri tegak membentuk pagar setinggi lebih kurang 40 sentimeter.

"Ini (tanaman rusak) gara-gara mereka sering pakai buat naik motor lewat sini. Tanaman dihancurin, merek terabas pakai motor," ujar Saipul.

Pecahkan lampu

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di beberapa titik di sepanjang jalanan dalam taman terdapat lampu penerangan.

Namun, lampu tersebut belakangan tidak bisa menyala. Saipul mengatakan para remaja nakal tidak suka taman terlalu terang karena dapat menghambat aktivitas mereka, sehingga lampu dirusak dan dipecahkan.

"Mereka berbuat seperti itu juga karena taman ini tidak ada penjagaan. Tapi, intinya sih satu, karena enggak ada pagar satu pintu," tegas Saipul.

Baca juga: Lebih Galak, Remaja yang Nongkrong di Taman Tulip Ciracas Marahi dan Ancam Warga Setempat

Menurut Saipul, minimnya pencahayaan di taman ini membuat para remaja bebas melakukan kenakalan seperti mabuk-mabukan, bahkan menggunakan narkoba.

Ia mengaku terdapat momen ketika Saipul dan pengurus RT lainnya menemukan lintingan ganja di area taman.

Bawa kasur untuk mesum

Saipul mengungkapkan, kenakalan paling parah menurut dia adalah saat mereka sengaja membawa kasur ke Taman Tulip.

Biasanya, kasur digelar di area rumput yang tidak jauh dari area tempat duduk melingkar.

Kebetulan, area rerumputan itu berada di tanah yang lebih rendah, serta sedikit tertutup oleh lapangan, jalanan taman, dan pepohonan.

"Taman jadi tempat buat mereka bawa perempuan. Mereka bawa kasur untuk berbuat mesum di rerumputan itu," terang Saipul.

Baca juga: Warga Resah, Taman Tulip di Ciracas Sering Jadi Tempat Nongkrong Remaja Nakal

Menurut Saipul, Taman Tulip sudah disalahgunakan sejak berdiri pada 2001.

"Yang bikin suasana enggak enak ya itu, taman dipakai orang-orang dari luar wilayah sini dan merek berbuat tidak baik di sini. Enggak ada warga sini yang kenal," jelas Saipul.

"Warga sudah sering tegur, tapi sekarang-sekarang ini didiamkan saja. Enggak mau ribut karena mereka suka melawan," lanjutnya.

Dijaga Pamdal

Saat ini, Petugas Keamanan Dalam (Pamdal) ditempatkan untuk mengawasi taman yang sering disalahgunakan oleh para remaja untuk kegiatan negatif, termasuk Taman Tulip.

“Selain menempatkan Pamdal di area taman, kami juga sudah koordinasi dengan Garnisun, Satpol PP, dan pihak kelurahan untuk membantu melakukan pengawasan," kata Kepala Sudin Pertamanan dan Kehutanan (Tamhut) Kota Jakarta Timur.

Baca juga: Kesaksian Warga Temukan Bercak Darah hingga Parang Setelah Tawuran Maut di Dekat Taman Tulip Ciracas

Instansi lain yang turut membantu mengawasi TMB Tulip adalah Polsek Ciracas, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ketua RT, dan tokoh masyarakat.

Komandan Satpol PP Kecamatan Ciracas Sondang A Sipayung mengatakan hal serupa. Petugas gabungan memang dikerahkan untuk mengawasi dan menjaga kondusivitas di lingkungan TMB Tulip dan sekitarnya.

Pengamanan dan pengawasan rencananya akan rutin dilakukan untuk meminimalisir kegiatan negatif yang membuat warga khawatir.

“Kami bersama aparat gabungan siap menjaga kawasan tersebut. Jika ada yang nongkrong, akan kami bubarkan. Terlebih pada jam-jam malam di atas pukul 23.00 WIB,” tegas dia.

(Penulis: Nabilla Ramadhian | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com