JAKARTA, KOMPAS.com - Warga sekitar sempat berteriak untuk menggagalkan seorang pria terjun dari apartemen di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (17/7/2023) pagi.
Saat itu, pria tersebut berdiri di balkon lantai 29 apartemen.
Seorang juru parkir (jukir) di sekitar apartemen berinisial A (48) mengatakan, keramaian terjadi sejak pukul 08.00 WIB.
Kebetulan, saat itu A sedang berada di lokasi. Ia bersama warga lainnya yang menyaksikan merasa khawatir karena pria itu mengabaikan teriakan warga.
"Banyak yang sudah kasih tahu buat jangan lompat. Pada teriak begitu sama 'jangan! Jangan!' sama 'itu tolongin!'. Tapi orang itu tetap lompat," ucap A di lokasi kejadian, Senin.
Sepanjang teriakan berlangsung, pria itu tidak menunjukkan gelagat akan masuk kembali ke dalam apartemen.
Sebab, pria yang hanya mengenakan celana jeans itu hanya duduk diam di dekat balkon apartemen.
Bahkan, kata A, pria itu sempat berdiam diri sebelum mondar-mandir di sepanjang balkon.
Baca juga: Tim Dokter Polda Metro Jaya Jemput Istri Hamil yang Dianiaya Suaminya di Serpong
"Pas laki-laki itu duduk, Damkar sebenarnya sudah datang. Polisi kayaknya juga karena mereka datang enggak selang banyak waktu. Cuma mereka kejebak di terowongan Jalan Basuki Rachmat," terang A.
Saat itu, jalanan ramai dan sempat macet pada jalur dari arah Kampung Melayu menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan arah sebaliknya.
A mengatakan, biasanya jalur dari arah Kampung Melayu menuju KBT pada Senin pagi tidak pernah macet karena bukan jalur orang berangkat kerja.
Namun, situasi berkata lain. Jalanan itu penuh orang-orang yang menonton pria di pagar balkon apartemen.
Kendaraan roda dua juga diparkir asal-asalan oleh pemiliknya yang hendak menyeberang ke pembatas jalan untuk menyaksikan aksi pria itu.
Baca juga: Pemkot Bekasi Dinilai Asal Tangani Kasus Green Village, Tak Serius Kejar Pengembang
"Orang pada ramai di sini karena nonton. Ada yang videoin juga sambil teriakin suruh tolongin. Warga mau nolong, cuma gimana lagi, susah masuk ke kawasan apartemen," ungkap A.
"Kami mau nolong, tapi sekuriti berjaga. Sekuriti lainnya juga kocar-kacir berupaya nolong. Tapi enggak tertolong karena itu di lantai yang tinggi banget, belum lagi harus naik lift atau tangga yang tinggi banget," imbuh dia.