Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahsyatnya Efek Penganiayaan Mario Dandy terhadap D: Fungsi Otak Rusak dan Tak Bisa Kembali 100 Persen

Kompas.com - 21/07/2023, 09:15 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

"Iya, karena bagaimanapun juga, ini ada bekas luka permanen yang di area sana (di dalam kepala D)," tegas Tatang.

"Ini bisa ambil contoh seperti dalam kasus orang stroke. Walaupun strokenya itu dalam tanda kutip semua faktor risikonya terkontrol, tapi tetap orang tersebut mengalami dalam tanda kutip disabilitas," sambung dia.

Belum bisa diajak bicara hal yang kompleks

Dalam persidangan, Tatang turut menceritakan soal hal-hal apa saja yang bisa dipahami D ketika berbicara.

Kepada Ketua Majelis Hakim, ia mengungkapkan, D saat ini hanya bisa menangkap hal-hal yang sederhana.

"Cukup lumayan, bisa mengerti. Untuk hal-hal sederhana masih bisa, tapi untuk hal-hal kompleks, masih belum," ujar dia.

Mendengar hal itu, Alimin kemudian meminta contoh kasus kepada Tatang supaya semua peserta sidang paham.

Tatang kemudian menjelaskan menggunakan nama-nama mata pelajaran yang ada di sekolah.

Baca juga: Saat Etika Mario Dandy Kembali Disorot, Sudah Empat Kali Membangkang Jaksa

"Kalau untuk pelajarannya sih, diingat-ingat masih oke, tapi kalau untuk yang berat, kayaknya masih belum bisa," ucap Tatang.

"Yang ringan itu maksud saudara?" tanya Hakim.

"Misalnya, kalau untuk matematika, menghitung terlalu banyak, itu masih agak sulit. Cuma, jika pelajaran geografi yang ringan-ringan itu masih bisa," timpal Tatang.

Saat diajak berbicara belum nyambung

Rusaknya fungsi otak juga membuat D menemui kesulitan ketika diajak berbicara.

Hal itu terungkap saat Hakim Alimin menanyakan soal kondisi mental korban usai dianiaya Mario.

"Kalau kondisi mental anak ini, seperti apa?" tanya Alimin.

"Bagus, tetapi tidak stabil. Jadi memang kalau misalnya kami ajak dia ngobrol, memang bahasanya ada beberapa yang tidak nyambung," jawab Tatang.

Oleh karena itu, pihaknya menginstruksikan keluarga D untuk membawanya ke sejumlah tempat yang dirasa mampu untuk membangkitkan memori dan merangsang gaya bicaranya.

Salah satunya adalah berkunjung ke sekolah. D dibiarkan untuk bersosialisasi dengan teman dan gurunya supaya pulih perlahan.

"Jadi, apabila terdapat salah bahasa, salah perilaku, dikasih tahu supaya bisa diberikan pengertian secara pelan-pelan supaya dia bisa mengerti. Dan sampai hari ini, kondisi masih berjalan, masih sedikit labil," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com