Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuh IRT yang Tewas Gantung Diri di Tomang

Kompas.com - 25/07/2023, 13:07 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Iptu Tri Baskoro Bintang menyampaikan, tak ada tanda kekerasan pada tubuh AP (34), ibu rumah tangga (IRT) yang tewas gantung diri.

AP ditemukan tak bernyawa di toilet kontrakannya, di Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (24/7/2023) pagi.

"Tidak ada tanda kekerasan lain dari hasil pengecekan tim identifikasi, walaupun tetap kami visum ke RSCM," ujar Bintang saat dikonfirmasi, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Fakta IRT Tewas Gantung Diri di Tomang, Dikira Jatuh di Toilet Kontrakan dan Sempat Karaoke Bareng Tetangga

Kendati demikian, Bintang mengaku belum bisa membeberkan pemeriksaan dari rumah sakit. Sebab, hasil visum ibu dua anak itu belum keluar.

"Untuk dasar kami dari pemeriksaan tim identifikasi Polres. Lidah (korban) menjulur keluar, ada feses di kemaluan, ciri-ciri kematian orang gantung diri," papar dia.

Sebelumnya, Bintang menyampaikan bahwa pihaknya masih menyelidiki motif kematian AP. Penyidik juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap teka-teki kematian korban.

“(Motif) masih didalami. (Masih) pemeriksaan saksi-saksi,” ungkap Bintang, Senin.

Baca juga: Teka-teki IRT Gantung Diri di Tomang, Malamnya Masih Karaoke Bareng Tetangga

Dia menjelaskan, penemuan korban bermula ketika orangtuanya datang ke rumahnya untuk meminjam motor sekitar pukul 05.15 WIB.

"Pada saat itu saksi 1 selaku suami sedang tidur, lalu bangun dan membuka pintu dengan memberi orangtua korban kunci motor," kata Bintang.

Setelah menyerahkan kunci tersebut, suami AP mencari keberadaan korban. Sebab, korban tak ada di dalam kamar mereka.

Baca juga: Motif IRT Gantung Diri di Tomang Masih Misteri, Sempat Karaoke bareng Warga dan Tidur dengan Suami

Sang suami lantas mencari ke toilet yang pintunya terkunci sambil memangil nama korban, tetapi tidak ada jawaban.

"Suami korban langsung membuka paksa pintu kamar mandi dengan mendobraknya," tutur Bintang.

"Kemudian, melihat korban sudah dalam keadaan menggantung dengan tali tas warna hitam di leher yang diikat di tiang besi jemuran handuk," lanjutnya lagi.

Atas kejadian itu, warga setempat langsung melapor ke Mapolsek Tanjung Duren untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com