Selama beberapa tahun ini, Shane disebut pernah bekerja sebagai seorang kasir dan aktif sebagai ojek online (ojol).
"Dia pernah bekerja sebagai kasir di salah satu mal. Selain itu, dia berprofesi sebagai ojol juga," ungkap Cio.
Baca juga: Ayah Shane Lukas Berkaca-kaca Ceritakan Berbagai Dukungan untuk Anaknya
Menurut dia, kesulitan finansial yang dihadapi keluarga Shane membuat terdakwa selalu menengok ke bawah.
Di akhir kesaksiannya. Cio turut berharap Shane bisa lekas kembali ke lingkungan.
Ia juga mengirimkan doa semoga teman masa kecilnya itu selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menjalani perkara yang dihadapi.
"Saya harapannya semoga Shane tetap sehat-sehat saja di sana, biar bisa cepat dibebaskan, Pak, biar bisa main lagi sama saya," imbuh Cio.
Dicecar JPU
Jaksa penuntut umum (JPU) sempat mencecar Cio di tengah-tengah jalannya sidang.
Mulanya jaksa mempersoalkan pengakuan Cio yang sudah jarang bertemu Shane. Lantas, JPU menanyakan kebenaran keterangan Elcio yang menyatakan Shane tidak pernah tawuran.
"Kalau memang Anda intensitasnya jarang-jarang (bertemu terdakwa), bagaimana Anda bisa yakin Shane tidak pernah berkelahi, tidak pernah tawuran? Darimana Anda bisa yakin?" tanya jaksa.
"Karena dulu saya tinggal di rumah Shane selama 3 bulan," jawab Elcio.
"Apakah sebelum itu dan setelah itu saudara tahu kehidupan Shane sehari-hari?" tanya jaksa lagi.
"Tahu, Pak," tegas Elcio.
"Tahu dari mana?" cecar jaksa.
"Saya kalau pulang sekolah selalu main ke rumah dia," ungkap Elcio.
"Maksudnya setelah 3 bulan Anda menginap di situ, sebelum 3 bulan dan setelah 3 bulan itu komunikasi saudara jarang-jarang?" tanya jaksa tegas.
"Ini untuk belakangan ini saja Pak komunikasi jarang-jarang. Kalau dari dulu saya masih suka WhatsApp," jawab Elcio.
Merasa tak puas dengan jawaban saksi, jaksa kembali mencecar Elcio dengan berbagai pertanyaan.