Gira ternyata ditahan di ruko itu karena harus membayar administrasi sebesar Rp 1,5 juta oleh human resource development (HRD).
Gira yang tidak mempunyai uang itu diminta meminjam untuk melunasi biaya administrasi sebelum bekerja, baik itu pada orangtua, saudara, atau tetangga.
Posisi Gira ada di lantai satu saat ia tiba di depan ruko. Ahmad sempat menyarankan penumpangnya untuk pura-pura mengambil makanan, tapi gagal.
Beruntung, Gira berhasil keluar setelah disarankan Ahmad untuk pura-pura izin ke toilet. Gira langsung meminta Ahmad untuk tancap gas sebelum dicecar satpam penjaga ruko.
Baca juga: Datangi Ruko di Grand Galaxy Bekasi, Polisi Tak Temukan Satu Pun Diduga Korban Penipuan Loker
"Tidak lama keluar, CS saya dengan seperti orang buru-buru lalu bilang ke saya dengan nada berbisik, 'Ayo bang buruan jalan'," tutur Ahmad
Tanpa menggunakan helm saya langsung tancap gas, karena khawatir akan ada apa-apa," lanjutnya.
Ahmad pun menanyakan kepada Gira dari mana mendapatkan lowongan pekerjaan di ruko tersebut.
Gira mengaku mendapat informasi lowongan pekerjaan dari aplikasi pencari kerja online.
"Dia bilang padahal apply loker itu di Jobstreet, dengan nama perusahaan A lokasinya di Jakarta dan disebutkan di Jobstreet itu katanya tidak dipungut biaya apa pun," jelas Ahmad.
Ketika mendapat panggilan, alamat dan nama perusahaan tempat kerjanya berbeda dari yang tertera di aplikasi.
(Penulis: Firda Janati | Editor: Jessi Carina, Irfan Maullana, Ihsanuddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.