Selang beberapa bulan, harga naik mencapai kisaran Rp 800 juta sebelum akhirnya mencapai Rp 1 miliar.
Menurut Dasuki, harga tersebut kurang cocok untuk perumahan yang letaknya berada di depan pabrik, meski tergolong elite.
Baca juga: Ketua RT Sebut Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung Dulunya Lapak Penghuni Liar
Selain itu, hanya ada satu jalur utama untuk mengakses perumahan itu, yakni jalur yang selalu dilewati truk bermuatan berat.
"Diduga karena harga cepat naik, banyak unit yang enggak kebeli," jelas Dasuki.
Kawasan itu pernah direnovasi oleh pengembang setelah tak laku dan dibiarkan terbengkalai selama beberapa tahun. Namun, perumahan itu tetap sepi peminat dan gagal terjual.
Menurut Dasuki, renovasi hanya dilakukan seadanya dengan memperbaiki dinding-dinding rumah yang retak.
Baca juga: Hanya Satu Keluarga yang Sempat Huni Perumahan Elite Terbengkalai di Cakung
Penjarahan membuat perumahan elite JIEP Grand Bizhome yang sudah terbengkalai belasan tahun jadi semakin menyerupai proyek mangkrak.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, seluruh lampu taman pada masing-masing halaman rumah sudah tidak ada. Rolling door pun nihil.
"Sejauh ini (tampilan bangunan) begitu-begitu saja. Banyak yang dicuri juga. Pagar-pagar, (rolling door) garasi, sudah banyak yang dicuri," kata Dasuki.
Pintu dan jendela juga sudah tidak ada, sehingga membuat bagian dalam rumah lebih mudah dilihat.
Bagian atap juga ada yang tampak bolong, meski tidak diketahui apakah karena genting dan plafon dicuri atau rusak akibat cuaca.
(Penulis : Nabilla Ramadhian | Editor : Ihsanuddin, Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.