JAKARTA, KOMPAS.com - Habibah (42), warga RT 09/RW 10 Kelurahan Pademangan Barat mengatakan, ibu-ibu kerap berkumpul pada sore hari untuk berkaraoke di pinggir rel kereta api.
Dengan berkumpul dan karaoke, mereka bisa sejenak melepas penat setelah bekerja atau mengurus rumah seharian.
Habibah berujar, sambil karokean dengan mikrofon dan speaker, mereka memantau anak-anak yang bermain di pinggir rel.
Baca juga: Banyak Anak Main di Pinggir Rel Kereta di Pademangan, Emak-emak: Mau di Mana Lagi?
"Buat hiburan sambil jaga anak. Daripada bergunjing, mending karaoke buat hiburan," celetuk Habibah (42) saat ditemui di pinggiran rel Gang 21, Jalan Pademangan V, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (3/8/2023).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, emak-emak ini duduk di atas kasur berwarna biru.
Saat berkumpul, mereka juga kerap bertukar cerita tentang urusan rumah tangga.
"Soalnya di sini adem, Bang. Kalau di sini kan bebas. Kalau kumpul di depan rumah, Pademangan itu kan padat penduduk, ya namanya orang kan berbeda-beda sifat. Anak kecil saja dimarahin sedikit saja sudah kabur. Kalau di rel, siapa yang mau marahin?" ucap Habibah.
Terlepas dari itu, mereka terkadang khawatir melepas anak-anak bermain di pinggir rel.
Baca juga: Dibunuh Seniornya, Mayat Mahasiswa di Depok Ditemukan Terbungkus Plastik Hitam
Perasaan waswas dan pandangan yang selalu tertuju ke arah buah hati tidak pernah lepas.
"Ya waswas, ada takutnya juga. Tapi ya saya ikuti, anak saya keluar, ya saya ikuti keluar. Suka awasi dari anak-anak juga yang pada nongkrong, kasih tahu kalau ada kereta," ucap Warni (38), seorang ibu rumah tangga.
Terkadang, Warni harus tegas melempar batu ke arah area sekitar anak apabila tidak dengar saat diberitahu kereta akan melintas.
"Kalau diteriakin sekali atau dua kali enggak dengar, ketiga kalinya lempar batu, biar dengar. Terkadang kan teriakan orang kan kadang dengar, kadang enggak. Ya takutnya namanya apes, jalan satu-satunya adalah batu," ucap Warni.
Selama lebih dari 20 tahun tinggal di daerah tersebut, Warni mengaku beberapa kali kejadian warga tertabrak kereta api.
Baca juga: Hendak Naik KRL, Penumpang Malah Terperosok ke Rel Stasiun Sudirman
"Sering, banyak, setiap tahun. Makanya waswas kalau main di pinggir kereta," tutur dia.
Oleh karena itu, Warni dan Habibah memiliki harapan tentang tempat bermain anak.
"Ya kalau bisa sih, penginnya sih ada taman buat anak-anak. Kan sebagai orangtua waswas juga. Kalau ada tempat bermain anak-anak, kan kita enggak begitu waswas," tutur Habibah.
"Sama kayak Bu Bibah, pengin ada tempat main anak, biar anak nyaman, orangtuanya ikut nyaman, enggak waswas mulu," sahut Warni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.