Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Pelajar SMK yang Disiram Air Keras Tak Ditanggung BPJS, Ibunda: Anak Saya Korban, Lho...

Kompas.com - 12/08/2023, 15:37 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengobatan MA (16), pelajar SMK korban penyiraman air keras, tidak ditanggung BPJS.

MA disiram air keras di Jalan Pisangan Lama III, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (8/8/2023).

"Katanya, peraturannya dari yang saya tangkap, untuk korban penganiayaan tidak di-cover. Makanya saya agak gimana gitu. Anak saya korban, lho," ucap Rudiati (52), ibunda MA, di kediamannya di Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (11/8/2023).

Sejak Selasa malam, MA langsung dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) usai dirujuk dari RSUD Matraman.

Baca juga: Ibunda MA: Anak Saya Nangis Setiap Lihat Kaca Setelah Kena Siram Air Keras...

Namun, ia tidak kunjung mendapat kamar lantaran penuh, sehingga hanya dirawat di ruang IGD.

Walhasil, MA dibawa pulang pada Kamis (10/8/2023) malam berdasarkan saran dari RSCM untuk dirawat di rumah sakit lainnya yang lebih memadai.

Saat MA hendak dibawa pulang, Rudiati mengatakan bahwa pihak Sudin Pendidikan Jakarta Timur datang ke RSCM.

Ada pula anggota polisi yang datang, meski Rudiati tidak mengetahui pasti apakah anggota Polsek Pulogadung atau Polres Metro Jakarta Timur.

Saat itu, ada yang mengontak seseorang yang Rudiati duga dari BPJS untuk menanyakan alasan perawatan MA tidak ditanggung BPJS.

"Sudah diperlihatkan juga rekaman CCTV, dan memang anak saya (dari rekaman CCTV) adalah korban. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya," Rudiati berujar.

Baca juga: Disiram Air Keras, Pelajar SMK di Pulogadung Sempat Tak Bisa Melihat dan Berbicara

Meski begitu, ia mengaku biaya perawatan MA selama berada di RSCM tidaklah besar.

Sebab, ia hanya perlu membayar sepasang lensa kontak untuk mencegah bola mata MA lengket dan tidak bisa terbuka akibat siraman air keras.

Terkait hal ini, Rudiati tidak tahu apakah ada yang menanggung biaya perawatan MA sejak Selasa malam atau tidak.

"Keluar biaya cuma untuk bayar lensa mata, harganya Rp 260.000. Itu pun dokternya bilang, 'Bu, ini saya minta maaf, ini lensa harus bayar'," terang Rudiati.

"Dokternya memastikan lagi apakah saya punya uang, saya bilang, 'Enggak apa-apa, insya Allah punya'. Untuk lensa, dikasih kebijakan bayarnya nanti, tapi saya langsung bayar karena ini berhubungan dengan mata anak saya," imbuh dia.

Baca juga: Wajah Pelajar SMK Merah dan Bengkak hingga Sulit Melihat Setelah Disiram Air Keras

Terkait pengobatan akibat penganiayaan yang tidak ditanggung BPJS, ini tertera dalam Pasal 52 Peraturan Presiden (Perpres) 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Sebelumnya, MA dan temannya sedang berboncengan naik motor sebelum tiba-tiba disiram air keras.

Pelaku penyiraman air keras adalah sekelompok pelajar SMA. Mereka mengendarai lebih dari lima motor dan berbonceng tiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com