Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Bekasi Tercemar Limbah Pabrik, Pasokan Air Bersih Kini Terganggu

Kompas.com - 13/08/2023, 17:00 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengatakan, suplai air bersih di beberapa daerah di Kota Bekasi terganggu.

Sebab, Kali Bekasi, yang merupakan sumber air baku untuk pengolahan air bersih di Kota Bekasi, saat ini berwarna hitam dan berbau.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Kiswatiningsih menuturkan, air kehitaman dan berbau karena tercemar limbah pabrik.

"Berdasarkan hasil penelusuran dan keterangan pengurus Komunitas Peduli Sungai Cikeas-Cileungsi (KP2C), air kehitaman dan berbau berasal dari aliran Sungai Cileungsi yang berada di wilayah Kabupaten Bogor (Jembatan Canadian Perumahan Kota Wisata)," tutur Kiswatiningsih dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (13/8/2023).

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar, Pemkot Akan Pantau Aktivitas Seluruh Pabrik di Wilayahnya

Berdasarkan hasil penelusuran, pencemaran oleh limbah tiga perusahaan di wilayah Kabupaten Bogor masuk ke dalam ranah pidana.

Selain itu, perusahaan lain yang mencemari aliran kali dikenakan sanksi administratif.

"Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh DLH Kota Bekasi adalah melaporkan kejadian pencemaran tersebut ke DLH Provinsi Jawa Barat, mengambil sampel air Kali Bekasi yang tercemar," jelas Kiswatiningsih.

Asisten Manajer Humas Perumda Air Minum Tirta Patriot Rizky Sabillah mengakui, pencemaran Kali Bekasi berpengaruh terhadap pasokan air baku warga.

"Dampaknya, air kecil sampai mati total, karena kami kan sempat setop produksi, air baku kami belum bisa diolah. Saat ini kami sudah mengolah kembali, cuma belum bisa maksimal," kata Rizky.

Baca juga: Viral, Video Pencemaran Air di Kali Bekasi, DLH: 3 Perusahaan Sudah Masuk Ranah Pidana

Guna mengatasi masalah tersebut, Perumda Air Minum Tirta Patriot telah meminta Pemkot Bekasi untuk membantu menetralisasi air yang kotor dengan suplai air dari aliran Kalimalang di Bendungan Nowo.

"Betul, kami campur untuk netralisir. Kubikasi air dari Kalimalang lumayan banyak," ucap dia.

Adapun video yang memperlihatkan pencemaran Kali Bekasi beredar di media sosial.

Dalam video yang dibagikan di akun Twitter @txtdaribekasi pada Sabtu (12/8/2023), tampak seorang pria berendam di Kali Bekasi yang berbusa.

"Kondisi Kali Bekasi diduga tercemar oleh limbah 3 perusahaan di wilayah Kabupaten Bogor, yang akhirnya menyebabkan Aer Pam udah mati 2 hari," tulis pengunggah.

Hingga Minggu, video ini sudah dilihat lebih dari 363.200 kali, dibagikan 1.082 kali, dan disukai 2.320 warganet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com