Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka Lama yang Belum Sembuh Bikin Rifki Bunuh Ibu dan Hajar Ayahnya: Disebut Tak Pernah Banggakan Orangtua

Kompas.com - 14/08/2023, 10:30 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sekadar masalah keuangan bisnis keluarga yang membuat Rifki Azis Ramadhan (23) gelap mata membunuh ibu dan melukai ayahnya di Depok.

Rifki rupanya menyimpan luka dalam hati yang ia pupuk menjadi kebencian kepada ibunya Sri Widiastuti (43) dan ayahnya Bakti Ajis (49).

Pagi itu, Rifki diduga menusuk ibunya dengan sebilah pisau sebanyak di kediaman mereka, Jalan Takong, Depok, Kamis (10/8/2023), sebanyak 50 kali.

Baca juga: Meski Harmonis di Mata Tetangga, Keluarga di Depok Simpan Bom Waktu Berbuntut Tragedi Berdarah

Rifki juga menghajar ayahnya pada hari yang sama. Perbuatan keji itu dilakukan atas dasar kebencian yang sudah ia tanam akibat perkataan kedua orangtuanya selama bertahun-tahun.

Atas perbuatannya, Rifki telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan Berencana.

Ada luka yang membekas

Rifki mengaku menanamkan rasa kebencian itu sejak kecil hingga ia dewasa. Setiap hari, kata dia, ia sering menangis dan harus pura-pura kuat.

Rifki mengaku kerap dimarahi sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Rifki menduga, kedua orangtuanya kerap memarahi dia sebagai bentuk pelampiasan.

Baca juga: Sakit Hati Dituduh Gelapkan Uang Bisnis Keluarga, Picu Anak Tusuk Ibu 50 Kali

"Alasannya ya mungkin mereka sendiri melampiaskan apa yang terjadi sama mereka. Melampiaskannya ke saya," tutur Rifki, Jumat (11/8/2023).

Berdasarkan pemeriksaan, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cimanggis Komisaris Arief Budiharso mengatakan, R mengaku sang ayah pernah mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.

"Kalau versi tersangka, (ayahnya) menyampaikan bahwa, 'Lo tuh dari lahir sampai detik ini, coba sebutin satu saja apa yang membuat orangtuamu bangga', itu," ucap Arief.

Bisnis keluarga berujung tragedi

Luka yang belum sembuh itu masih tersimpan hingga suatu ketika masalah bisnis keluarga membayang-bayangi Rifki. Ia dituding tak transparan dalam mengelola keuangan perusahaan.

Baca juga: Kebencian Terpupuk Bertahun-tahun yang Bikin Rifki Gelap Mata Bunuh Ibunya Sendiri

Diketahui, ayah Rifki memiliki perusahaan pembuat kardus kemasan. Rifki ditugaskan untuk mengelola keuangan perusahaan keluarga.

"Orangtua menilai (Rifki) kurang transparan, ada hal yang disembunyikan. Akhirnya menuduh tersangka ini," tutur Arief.

Keesokan harinya, Rifki lantas membunuh ibunya menggunakan pisau. Dia lalu menganiaya ayahnya hingga luka-luka.

Kata Arief, Rifki juga dituding orangtuanya menggelapkan uang bisnis keluarga. "Orangtuanya ada kecurigaan ke yang bersangkutan (Rifki) menggelapkan uang perusahaan," ungkapnya.

Baca juga: Tusuk Ibunya 50 Kali hingga Tewas, Pemuda di Depok: Saya Sangat Menyesal...

Atas dasar kecurigaan itu, Bakti Ajis dan Sri Widiastuti memarahi Rifki pada Rabu (9/8/2023). Tuduhan itu ternyata membuat Rifki semakin jengkel dan kesal.

Polisi kini masih menyelidiki apakah Rifki benar-benar menggelapkan uang perusahaan keluarganya.

Tak disangka-sangka

Ketua RT 03 RW 08 Kelurahan Sukamaju Baru, Udi Rusiana, berujar, BA beserta keluarga sejatinya memiliki sifat yang baik.

"Kesehariannya baik, enggak ada kelihatan yang mencurigakan. Keluarganya juga baik semua, enggak ada hal-hal mencurigakan, semua baik," ucapnya, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Polisi: Pemuda di Depok Tusuk Organ Vital Ibu Kandungnya hingga Tewas

Karena itu, sebagai Ketua RT ia tak menyangka jika keluarga tersebut memegang "bom waktu" yang ketika meledak menciptakan tragedi berdarah.

Udi mengaku sangat kaget saat mengetahui bahwa sang anak diduga membunuh ibu serta melukai bapaknya. Padahal, satu keluarga itu dinilai berperangai baik.

"Saya kaget sekali. Wah, tiba-tiba saja ada seperti ini. Yang semula kami (pikir) baik, kok tiba-tiba muncul insiden seperti ini, kaget saya," urai Udi, Kamis (11/8/2023).

Awalnya warga sekitar mendengar cekcok dari kediaman korban sekitar pukul 09.30 WIB. Warga lantas mencoba untuk masuk, namun rumah tersebut terkunci.

Warga akhirnya mendobrak pintu rumah agar bisa masuk. Warga kemudian menemukan jenazah SW di area dapur dengan kondisi tewas bersimbah darah.

(Penulis : Muhammad Naufal | Editor : Ivany Atina Arbi, Jessi Carina, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com