Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Tuding Sektor Transportasi, Pemerintah Abaikan Dampak Industri terhadap Polusi Udara Jakarta

Kompas.com - 14/08/2023, 15:24 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

Sumber Kompas.id

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah, baik pusat maupun daerah, kerap menuding sektor transportasi sebagai penyebab dari buruknya kualitas udara di kawasan Jabodetabek.

Dalam sebuah kesempatan, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi, mengatakan kendaraan yang keluar-masuk wilayah Jakarta telah menyumbangkan polusi udara ibu kota.

Dikarenakan pada akhir pekan jumlah kendaraan yang melintasi wilayah ibu kota tidak sebanyak hari biasa, Heru mengklaim bahwa udara Jakarta pada hari Sabtu lalu, lebih baik dibanding hari lainnya.

"Jadi (polusi udara di Jakarta) seperti orang bekerja, kalau Sabtu dia (udara buruk) libur," ujar Heru Budi, Sabtu (12/8/2023).

Baca juga: Kualitas Udara Jabodetabek Sangat Buruk, Jokowi Beri Empat Perintah

Klaim terbantahkan

Pernyataan Heru Budi itu disampaikan setelah ia mengklaim bahwa kualitas udara di DKI membaik pada Sabtu lalu. Menurut dia, udara di Jakarta sudah lebih baik dibanding wilayah lain.

Heru mengatakan, kualitas udara di Jakarta pada Sabtu sekitar pukul 15.00 WIB, menduduki peringkat 9 dengan nilai 119. Berselang satu jam, Jakarta berada di urutan ke-27.

Kendati demikian, capaian itu terpatahkan saat kualitas udara kembali memburuk pada Minggu (13/8/2023) lalu.

Indeks kualitas udara kota Jakarta tadi pagi menembus angka 172, dengan polutan utama PM 2,5 serta nilai konsentrasi 96,8 mikrogram per meter kubik.

Padahal, setiap hari Minggu di Jakarta secara rutin digelar kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HKBB) atau car free day (CFD).

Baca juga: Heru Budi Salah Besar, Ternyata Polusi Udara Hari Libur Sama Parahnya dengan Hari Biasa

Sektor industri seolah diabaikan

Elisa Sutanudjaja sebagai perwakilan warga penggugat dari Koalisi Ibu Kota menyayangkan pemerintah yang hanya berorientasi pada intervensi masyarakat dalam setiap upaya penanganan polusi ibu kota.

Padahal, sektor industri, apalagi yang berada di kawasan Banten dan Jawa Barat, juga menjadi penyumbang besar polusi di langit Jabodetabek dan sekitarnya.

”Masyarakat diminta berpindah pada transportasi umum serta menggunakan kendaraan ramah lingkungan," kata Elisa Sutanudjaja, ujarnya dikutip dari Kompas.id, Minggu (13/8/2023).

"Padahal, polusi tidak hanya dari kendaraan bermotor, tetapi juga pabrik. Tapi cukup jarang sekali ada omongan soal itu (sebagai sumber polusi),” lanjutnya.

Baca juga: Tak Ada Peringatan Dini, Pemprov DKI Dinilai Tak Anggap Polusi Udara sebagai Masalah Darurat

Penyumbang Sulfur Dioksida

Pernyataan Elisa sejalan dengan hasil kajian yang dilakukan Pemprov DKI bersama sejumlah pemangku kepentingan tahun 2020 lalu terkait pemicu polusi udara di Jakarta.

Hasilnya, dari bahan bakar, sumber pencemaran batu bara menyumbang emisi 0,42 persen, dari minyak bumi 49 persen sementara gas sebesar 51 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com