Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Langkah Konkret Pemerintah Perbaiki Kualitas Udara di Jabodetabek, Jangan Sekadar Janji

Kompas.com - 15/08/2023, 08:55 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Buruknya kualitas udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi akhirnya mendapatkan perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Masalah ini dibahas dalam rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, pada Senin (14/8/2023). Jokowi mengakui kualitas udara di Jabodetabek selama sepekan terakhir ini sangat buruk.

"Dan tanggal 12 Agustus 2023 yang kemarin kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat," ungkap Jokowi, Senin.

Baca juga: Keluh Kesah Mereka yang Jadi Korban Buruknya Kualitas Udara Jakarta...

Atas peliknya masalah udara ini, Jokowi tak meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatasi masalah buruknya udara Ibu Kota sendirian.

Jokowi memberikan sejumlah catatan penting agar diperhatikan oleh kementerian dan lembaga terkait.

Perintah Jokowi

Jokowi mengeluarkan sejumlah instruksi untuk penanganan polusi udara. Dalam jangka pendek, Jokowi minta ada intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek.

Jokowi juga meminta agar ada rekayasa cuaca untuk memancing hujan di Jabodetabek. Selain itu, Jokowi juga minta segera terapkan regulasi batas emisi dan perbanyak ruang terbuka hijau.

Untuk jangka menengah, Jokowi meminta kementerian dan lembaga secara konsisten mendorong kebijakan pengurangan penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal.

Baca juga: Dari Pengemudi Ojol sampai Jokowi Terkena Dampak Buruknya Polusi Udara Jabodetabek

Ketiga, Presiden meminta agar secara jangka panjang pemerintah memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Selain itu, harus dilakukan pengawasan kepada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar wilayah Jabodetabek.

"Dan yang terakhir mengedukasi publik yang seluas-luasnya," kata Jokowi.

Belum ada tindakan nyata

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai, belum ada tindakan nyata dari pemerintah terkait polusi udara di Ibu Kota yang masih buruk hingga saat ini.

Baca juga: Atensi Jokowi soal Polusi Udara Jabodetabek dan Sejumlah Upaya Mengatasinya

"Ini jadi preseden bahwa belum ada tindakan yang nyata dari pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah,” ujar Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Suci F Tanjung, Senin.

Berdasarkan hasil kajian maupun fakta di lapangan, lanjut dia, sumber emisi atau pencemar udara berasal dari kendaraan bermotor maupun pembangkit listrik.

Selain itu, tingginya angka kebakaran di Ibu Kota menambah tingkat polusi udara. Sayangnya, Walhi melihat belum ada langkah yang serius untuk mengurangi emisinyadi Jakarta.

Halaman:


Terkini Lainnya

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com