Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Syamlan Belajar Sepatu Roda hingga Jadi Pelatih, Ajak Anak Tak Kecanduan Gadget

Kompas.com - 20/08/2023, 07:20 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Syamlan Rasyad (19) pertama kali mengenakan sepatu roda pada tahun 2019. Kala itu, dia masih berusia 15 tahun.

Syamlan diajak oleh kakaknya yang telah lebih dulu menjajal sepatu roda.

“Dia ajak aku untuk main skate, akhirnya coba dan ternyata seru juga,” kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Kisah Pehobi Sepatu Roda Unjuk Gigi Saat Car Free Day, Pacu Adrenalin Meluncur di Semanggi

Bagi Syamlan, kendala pertama yang dirasakannya saat belajar skate adalah kerap terjatuh.

“Belajar berdiri, belajar jatuh dan seimbangkan badan. Sekarang itu juga jadi kendala saat aku mengajar orang-orang. Dari anak-anak sampai dewasa, struggle-nya di situ yang paling utama,” tutur dia.

Saat pandemi Covid-19 melanda sekitar tahun 2020, Syamlan melihat ada tren gaya hidup sehat yang mulai diterapkan oleh orang-orang di sekitarnya.

Hal itu memicu pria asal Bekasi itu untuk mengajak orang lain berolahraga menggunakan sepatu roda.

“Dari situ aku melihat adanya potensi untuk mengembangkan olahraga sepatu roda ini sebagai bantuan atau unsur yang membantu untuk hidup sehat atau healthy lifestyle,” imbuh Syamlan.

Baca juga: Kisah Zaila, Bocah 9 Tahun yang Bercita-cita Jadi Atlet Sepatu Roda...

Kini, Syamlan telah bersertifikat dan mumpuni mengajar orang segala usia belajar sepatu roda.

Bahkan, dia memiliki prinsip untuk menawarkan sepatu roda sebagai alternatif bagi anak-anak yang memiliki kesulitan dengan waktu menggunakan layar atau ‘screen time’.

“Jadi pengennya anak bisa beraktivitas di luar ruangan tanpa peduli soal gadget. Ada juga sih orangtua yang ikut les barengan dengan anaknya, jadi nanti punya opsi quality time,” ujar dia.

Untuk diketahui, saat ini Syamlan membuka Jakarta Inline Skate International Academy di Sekolah Santo Bellarminus, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Serunya Berolahraga Sepatu Roda di Car Free Day Kawasan Bundaran HI

Kelas itu juga terbuka bagi segala usia, baik anak atau dewasa.

“Semua umur boleh belajar, karena kami enggak membatasi siapa pun untuk belajar,” ujar Syamlan.

“Justru lebih banyak orang belajar lebih bagus. Karena ini bukan cuma fun saja, tapi juga olahraga cardio dan menyeimbangkan badan,” sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com