Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemelut Polusi Udara Ibu Kota dan Bayang-bayang Gangguan Paru di Setiap Embusan Napas Warganya

Kompas.com - 21/08/2023, 12:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

"Meminimalkan terkena pajanan polusi udara, seperti memantau kualitas udara secara real time untuk bisa ambil keputusan beraktivitas di luar ruangan," tutur Nuryunita.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Buruk, Ketua DPRD DKI Sebut Cucunya Kena ISPA

Masyarakat juga diminta mengenakan masker atau respirator untuk mengurangi masuknya partikel ke dalam saluran napas dan paru terutama saat berada di luar ruangan.

"Disarankan menggunakan masker atau respirator dengan kemampuan filtrasi partikel yang maksimal, kemampuan filtrasi lebih dari 95," kata dia.

Masyarakat juga diharapkan mampu memperhatikan cara penggunaan masker yang tepat dan benar dengan memastikan area hidung, mulut, dan dagu tertutup rapat.

Adapun kualitas udara di dalam ruangan juga diminta agar dijaga tetap baik, misalnya tidak merokok, tidak menyalakan lilin atau perapian, atau sumber api lainnya dalam ruangan.

Baca juga: Balita di Depok Derita ISPA, Sang Ibu: Satu Butir Nasi Pun Enggak Mau Makan

"Penggunaan tanaman dalam ruangan yang memiliki kemampuan air purifier, misalnya sansevieria atau lidah mertua, lidah buaya, atau peralatan air purifier disarankan untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan tetap baik," ucap Nuryunita.

Imbauan untuk pemerintah

Tak hanya masyarakat, PDPI juga menyampaikan sejumlah rekomendasi pencegahan dan penanganan bahaya polusi udara di Jakarta untuk pemerintah.

Salah satunya adalah membuat undang-undang dan peraturan yang baik tentang pengendalian polusi udara, misalnya peraturan standar baku mutu ambien sesuai standar WHO terbaru.

Kemudian, pemerintah diminta mempercepat penerapan peraturan menyangkut penggunaan bahan bakar kendaraan sesuai dengan standar euro 4.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk, PDPI Desak Pemerintah Buat Aturan Pengendalian Polusi

Pemerintah juga diminta mempercepat membuat peraturan uji emisi kendaraan bermotor, hingga peraturan pembatasan emisi polusi udara dari industri.

"Lalu, koordinasi lintas sektoral yang lebih baik termasuk dengan akademisi dan organisasi profesi untuk menanangani masalah polusi udara," ujar Nuryunita.

Pemerintah juga didorong melakukan upaya perbaikan kualitas udara, misalnya dengan menggalakkan dan menerapkan uji emisi kendaraan bermotor yang memasuki wilayah perkotaan.

"Melaksanakan dan menerapkan pemantauan emisi polusi udara dari industri dan memberikan reward bagi industri yang menjaga polusi udara dan punishment bagi industri yang tak ramah lingkungan," tutur Nuryunita.

Baca juga: Heru Budi Rapat dengan Luhut, Bahas Penanganan Polusi Udara yang Memburuk

Pemerintah juga didorong membuka pembangkit listrik tenaga alternatif, misalnya tenaga angin, ombak, atau matahari untuk menekan emisi polusi udara dari pembangkit listrik.

Selain itu, pemerintah juga diminta mendorong adanya transportasi massal yang nyaman, murah, ramah lingkungan, dan mudah diakses masyarakat.

Pemerintah didesak untuk meningkatkan penanaman pohon dan menambah area hijau di seluruh wilayah untuk menambah paru-paru kota.

"Lalu, maksimalkan pemantauan polusi udara dan early warning kepada masyarakat, misalnya membuat dan memperbanyak titik monitoring dan alat ukur kualitas udara," tutur Nuryunita.

Baca juga: Kualitas Udara Buruk, Ketua Fraksi PDI-P: Beranikah Pemprov DKI Batasi Usia Kendaraan?

(Penulis : Firda Janati, Baharudin Al Farisi, Tria , Joy Andre, Ardhito Ramadhan | Editor: Dani Prabowo, Ihsanuddin, Jessi Carina, Abdul Haris Maulana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakannya Sendiri

Megapolitan
Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com