Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Hak Pendidikan Terpidana Anak, LPKA Kelas 1 Tangerang: Ada Sekolah Formal yang Diakui Disdik

Kompas.com - 29/08/2023, 15:55 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang memastikan terpidana anak yang menjadi warga binaannya terpenuhi hak pendidikannya.

Saat ini, terpidana anak berjumlah 65 orang termasuk dua perempuan berinsial AG dan R. Sedangkan enam orang lainnya berstatus tahanan.

Totalnya, yakni ada 71 warga binaan yang mengisi kapasitas 220 tempat tidur di LPKA Kelas 1 Tangerang.

Kepala Sub Seksi Pendidikan dan Latihan Keterampilan LPKA Kelas I Tangerang, Ronny Setiawan mengatakan, anak-anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) itu mendapatkan pendidikan selayaknya sekolah pada umumnya.

Baca juga: Terpidana Anak di LPKA Kelas 1 Tangerang Didominasi Kasus Asusila

Sebab, LPKA memiliki tempat kegiatan belajar mengajar dengan nama 'Yayasan Istimewa'. Di dalamnya, tersedia sekolah formal mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK. Ada pula sekolah nonformal, yakni PKBM atau dikenal dengan istilah kejar paket.

"Ini sekolah mandiri yang diakui Dinas Pendidikan. Jadi ini sekolah formal. Dari LPKA seluruh Indonesia yang punya sekolah dan sekolah penggerak adanya di sini," kata Ronny kepada Kompas di LPKA Kelas 1 Tangerang, Rabu (23/8/2023).

Selain itu, terpidana anak yang bersekolah di Yayasan Istimewa juga dibekali materi praktikum oleh tim pengajar dari perusahaan swasta dibidang otomotif.

Setiap Sabtu, tim pengajar datang ke LPKA Kelas 1 Tangerang untuk memberi pelatihan khusus otomotif ke terpidana anak.

Baca juga: Sudah Mendekam di LPKA Selama 2 Bulan, AG Mengaku Ikut Kegiatan Band

"Di SMK ini lulus dapat dua sertifikat. Satu ijazah dari Dinas Pendidikan dan satu sertifikat keterampilan dari AHHAS. Tidak ada embel-embel sekolah lapas, langsung dari sekolah istimewa," ucap Ronny.

Di samping itu, Ronny mengatakan, LPKA Kelas 1 Tangerang juga membuka peluang untuk para terpindana anak yang sudah bebas apabila masih ingin meneruskan pendidikan di Yayasan Istimewa.

"Kami tawarkan ke orangtua untuk tetap bersekolah di sini, kan sayang tinggal satu tahun lagi, lulus dapat dua sertifikat," ucao Ronny.

"Karena daftar peserta didiknya masih ada, mereka tinggalnya tetap bebas di rumah, nanti keluar masuk sini hanya untuk sekolah," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com