"Tetap ada rasa khawatir karena enggak ada yang tahu, takutnya saya dan dagangan saya jadi korban salah sasaran. Sudah orang kecil, jadi korban tawuran, nanti enggak bisa berdagang lagi," tutur Pardi.
Khawatir istri dan anak jadi korban
Untuk Hamdi sendiri, biasanya ia berdagang seorang diri di depan GOR Ciracas.
Namun, saat tawuran terjadi pada Selasa sore kemarin, istri dan anaknya turut mendampingi.
"Kebetulan kemarin istri dan anak saya ikut buat bantu jaga dagangan. Itu yang saya khawatirkan, takut tawuran kemarin kena mereka," ujar dia.
Hamdi melanjutkan, kejadian itu juga membuatnya gemetar, meski ini bukan tawuran pertama yang ia saksikan.
"Saya sudah dua kali lihat aksi tawuran selama enam bulan berdagang di sini. Tetap ada rasa khawatir, saya sampai gemetar kemarin," terang dia.
Baca juga: Jadi Saksi Tawuran di Pasar Rebo, Pedagang: Saya Sampai Gemetar...
Hamdi menambahkan, tawuran yang pertama kali disaksikannya cukup membuatnya trauma.
Saat itu, ada dua kelompok remaja berkejaran di Jalan Raya Bogor arah Kramatjati menuju Depok.
Kemudian, ada pengendara motor yang terjatuh di dekat gerobaknya. Karena panik, pemotor yang jatuh itu langsung berlari meninggalkan sepeda motornya.
"Motor berhenti di dekat (gerobak) saya. Mungkin dendam apa gimana, motornya dihancurin di depan saya persis," kata Hamdi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.