BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengajak masyarakat Kota Bekasi untuk tidak melakukan pembakaran sampah sebagai upaya menekan polusi udara.
Tri menuturkan, kebiasaan membakar sampah menjadi salah satu penyebab bertambahnya polusi dan mengganggu kesehatan.
"Camat dan Lurah turut mensosialisasikan dan mengantisipasi masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah. Efek dari pembakaran tersebut menganggu kesehatan," ujar Tri dikutip dari keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Tri sebelumnya juga menyatakan, Pemkot Bekasi telah menertibkan tiga TPS liar dalam kurun waktu dua bulan terakhir untuk meminimalisir polusi pembakaran sampah.
"Supaya tidak terjadi itu (penambahan polusi), (penertiban) meminimalisir pembakaran sampah-sampah yang baru di TPS-TPS liar yang menyebabkan polusi udara," paparnya.
Baca juga: Kualitas Udara di Kota Bekasi Pagi Ini Tak Sehat bagi Kelompok Sensitif
Adapun selain soal pembakaran sampah, Tri menginstruksikan agar pemadam kebakaran serta Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan penyemprotan di jalan raya protokol dan sekunder.
"Kita akan tambahkan dengan eco enzim jadi kita kerja sama dengan komunitas eco enzim seperti pas Covid-19 beberapa kali (penyemprotan) di Kota Bekasi," ucapnya.
Tri menuturkan, ia telah menginstruksikan SDA dan DLH untuk segera melakukan upaya tersebut satu sampai dua hari ke depan.
Sebagai informasi, pada Kamis pagi hari ini, kualitas udara di Kota Bekasi tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Baca juga: Ragam Cerita Warga Bekasi Jajal LRT, Bisa Hemat Waktu dan Biaya
Pantauan situs resmi IQAir sekitar pukul 08.00 WIB, nilai indeks kualitas udara Kota Bekasi tercatat di angka 127 AQI US dengan ukuran polutan utamanya PM2.5.
Angka tersebut tergolong tinggi dan jauh dari kategori udara sehat. Kategori udara sehat berada di rentang 0-50.
Dalam tiga hari belakangan ini, nilai indeks kualitas udara di Kota Bekasi selalu masuk ke dalam ukuran polutan yang tidak sehat.
Karena itu, masyarakat di Kota Bekasi diimbau untuk mengenakan masker, menyalakan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas outdoor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.