Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Planetarium di TIM Masih Tutup, Warga: Sayang Banget, Padahal Bisa untuk Belajar Anak-anak

Kompas.com - 02/09/2023, 16:20 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, masih belum beroperasi hingga kini.

Padahal, revitalisasi TIM sudah rampung sejak akhir 2022 lalu. 

Warga yang berkunjung ke TIM pun menyayangkan masih ditutupnya area Planetarium itu.

Erni (46) salah satunya. Ia bersama temannya yang berencana untuk nongkrong di Taman Ismail Marzuki itu, tidak mengetahui bahwa Planetarium kini tidak dibuka untuk umum.


"Enggak tahu (tutup), karena memang tujuannya enggak ke sini, pas dilihat dari luar, ternyata bentuknya seperti ini. Coba untuk masuk, ternyata kata petugasnya masih tutup," kata Erni di Taman Ismail Marzuki, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Menengok Gedung Planetarium Jakarta yang hingga Kini Tak Kunjung Beroperasi

Akhirnya, Erni hanya bisa memandang gedung Planetarium dari luar. Ia menilai, bentuk bangunan dari Planetarium tidak banyak berubah pasca revitalisasi.

"Dulu waktu SMP pernah study tour ke sini, tempat lihat bintang. Terus makanya mau cek, siapa tahu masih ada. Aku kaget juga ternyata masih ada. Karena itu kan sudah lama banget, dari zaman saya masih kecil," ucap dia.

Meski tidak kecewa karena batal untuk bernostalgia, namun ia sendiri menyayangkan tutupnya Planetarium.

Sebab, gedung itu seharusnya bisa menjadi pusat pembelajaran bagi semua kalangan untuk mengamati dan melihat benda-benda langit.

"Kalau ternyata tutup memang saya biasa saja, maksudnya bisa nanti-nanti ke sini lagi. Tapi kan biasanya ini buat anak-anak belajar, jadi sayang gitu kalau sudah lama ditutup dan anak-anak jadi enggak tahu kalau Jakarta punya gedung ini," tutur Erni.

Baca juga: 2.500 Orang Saksikan Gerhana Matahari Hibrida di Planetarium TIM, Pengelola: Kirain Sepi karena Mudik

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi, gedung Planetarium yang memiliki atap berbentuk kubah itu memang tak bisa diakses oleh pengunjung.

Dari luar area gedung Planetarium atau tepatnya di selasar Taman Ismail Marzuki atau TIM, tampak jelas kesunyian gedung berkaca bening tersebut.

Kondisi gedung Planetarium dan Observatorium atau POJ yang terletak di kawasan Taman Ismail Marzuki, Sabtu (2/9/2023). Gedung yang merupakan tempat untuk mengamati benda-benda langit itu masih ditutup karena revitalisasi.KOMPAS.com/Joy Andre T. Kondisi gedung Planetarium dan Observatorium atau POJ yang terletak di kawasan Taman Ismail Marzuki, Sabtu (2/9/2023). Gedung yang merupakan tempat untuk mengamati benda-benda langit itu masih ditutup karena revitalisasi.

Pengunjung yang datang ke TIM pun hanya bisa menikmati kemegahan gedung tersebut dari luar.

"Masih tutup, proses revitalisasi," kata seorang petugas keamanan di sana, Sabtu siang.

Petugas tersebut tidak mengatakan secara detil mengapa gedung itu tak kunjung dibuka.

Namun, yang jelas, pembukaan museum tersebut terhalang oleh alat-alat untuk mengamati objek benda langit yang masih rusak.

"Alat buat lihat benda langitnya masih rusak. Gedungnya memang sudah jadi, tapi untuk alatnya belum juga datang," kata dia.

Baca juga: Sejarah Taman Ismail Marzuki, Pusat Kesenian yang Dulunya Ternyata Area Kebun Binatang

Berdasarkan catatan Kompas.com, gedung Planetarium tak kunjung dibuka karena proyektor jenis star ball itu tak berfungsi.

Vice President Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif pada Maret 2023 lalu berujar, lantaran star ball itu tergolong berusia tua, jajarannya hendak mengganti proyektor di Teater Bintang tersebut.

"Star ball ini sudah lama, versi 1997. Itu yang jadi perhatian kami, star ball," ucap Syachrial di Kantor Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).

"Itu sedang kami usahakan, mudah-mudahan kami peroleh," lanjut dia.

Namun, hingga 6 bulan pernyataan tersebut dilontarkan, gedung Planetarium tak juga kunjung beroperasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com