JAKARTA, KOMPAS.com - Dua remaja tewas usai mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Kavling DKI, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, pada Minggu (3/9/2023) dini hari.
Salah satu saksi mata bernama Denis (23) mengatakan, motor Honda Beat yang dikendarai dua remaja itu menabrak tiang listrik di Jalan Menara IV.
"Sekitar jam 03.14 WIB, ada bunyi bugh di depan. Saya langsung cek CCTV dulu. Iya, dua orang, masih remaja, ada senjata tajam, celurit di dekatnya," kata Denis kepada Kompas.com di lokasi, Minggu.
Baca juga: Kronologi Tewasnya 2 Remaja yang Tabrak Tiang Listrik di Meruya Jakbar
Denis menjelaskan, motor matic yang ditumpangi dua remaja itu melaju kencang dari arah Jalan Menara IV menuju Jalan H Sa'aba.
Namun, motor yang dikendarai kedua remaja itu kehilangan arah sehingga menabrak empat tiang listrik di tepi Jalan Menara IV.
"Saya kan lagi jaga nih, shift malam, main HP kan terus tiba-tiba ada yang tabrak, pas lihat CCTV sudah ada yang jatuh di sini motor," kata Denis yang merupakan seorang penjaga indekos di tempat kejadian perkara (TKP).
Denis mengatakan, saat itu ia tidak langsung keluar gerbang karena memeriksa terlebih dahulu rekaman kamera CCTV indekos.
"Itu kita belum keluar, karena kan kencang banget itu suaranya, gedag! Nah saya lihat CCTV dulu nih, lihat ulang dulu kejadiannya dari awal. Nah sudah begitu ada teman saya turun, baru kita ke luar bareng," ucap dia.
Setelah keluar, Denis menemukan dua orang remaja tergeletak beserta sebuah motor matic yang sudah ringsek.
Baca juga: Situasi di Lokasi Tewasnya Dua Remaja yang Tabrak Tiang Listrik di Meruya Selatan
Subuh itu, kata Denis, ternyata ada dua kecelakaan yang terjadi. Kecelakaan yang satunya ada di Jalan H Sa'aba, tidak jauh dari TKP pertama.
"Kejadiannya sekitar pukul 03.14 WIB, kan ada tiga motor yang kejar-kejaran, satu di sini (Jalan Menara IV), yang satu lagi motor Nmax itu jatuhnya di depan (Jalan H Sa'aba), yang motor satu lagi kabur selamat enggak tahu ke mana," ujar Denis.
Denis berujar, kebanyakan warga berkumpul di TKP Jalan H Sa'aba dan tidak memperhatikan kecelakaan yang terjadi di Jalan Menara IV.
"Tapi awalnya, yang jatuh di sini (Jalan Menara IV) enggak ada warga yang tahu. Warga tahunya yang jatuh di depan. Mereka (warga) tahunya ada kecelakaan di sini waktu kita samperin ke atas," ujar Denis lagi.
Setelah menghampiri TKP satunya dan memberi tahu warga di sana soal adanya kecelakaan lain, warga sekitar pun menelepon ambulans.
"Nah enggak lama setelah itu ada orang yang telepon panggil ambulans, datang tuh ambulansnya. Itu kondisinya (korban) yang di sini (Jalan Menara IV) masih ada napas," kata dia.
Baca juga: Dua Remaja Tewas Tabrak Tiang Listrik di Meruya Selatan, Ada Celurit di Dekatnya
Begitu ambulans datang, dua remaja tadi hendak diangkat untuk dibawa ke rumah sakit.
Namun, setelah melihat ada senjata tajam di dekat remaja tersebut, warga pun merasa bingung.
"Tapi pas mau diangkat nah itu si orangnya bawa senjata tajam, jadi pada enggak berani angkat karena enggak tahu buat apa begitu barang bukti atau apa ya," ucap dia.
Sementara itu, dua remaja lain yang kecelakaan di Jalan H. Sa'aba langsung diangkut menggunakan ambulans.
"Lamanya begitu, telepon dari pihak kepolisian dulu karena megang senjata tajam, terus telepon ambulans maka enggak langsung diangkat. Karena kan enggak tahu ya, kalau ada benda tajam terus diangkat takutnya ada sidik jari kita," tutur Denis.
Akhirnya, dua remaja yang kecelakaan di Jalan Menara IV ini meninggal dunia di lokasi dan baru diangkut ambulan sekitar pukul 07.00 WIB.
Baca juga: Warga Sebut Area Kavling SKI Meruya Jakbar Rawan Begal dan Pencurian
"Sampai jam tujuh baru diangkut. Dalam keadaan meninggal diangkut, kalau yang pakai Nmax masih selamat diangkut soalnya keluarganya datang. Yang pakai Nmax itu juga orang kompleks sini keluarganya enggak jauh," kata dia.
"Waktu itu dua-duanya masih ada respons, masih bernapas tapi suaranya masih ngorok begitu kedengeran. Pas mau diangkat, 'Jangan-jangan, telpon polisi dulu'. Enggak ada yang berani angkat, lapor polisi lama banget sampai pagi penanganannnya, kasihan gitu," tutur Denis.
Kasat Reskrim Polsek Kembangan, AKP Diaman Saragih mengatakan, kedua remaja yang tewas itu diduga hendak melakukan tawuran.
"Itu kecelakaan nabrak tiang, dua orang. Kayaknya sih mau tawuran juga," ujar Diaman saat dihubungi Wartakotalive.com, Minggu.
Berkait narasi di media sosial yang menyebut kedua pelaku diduga bagian kelompok gengster yang kabur karena dikejar sekuriti usai menyerang warga, Diaman belum bisa memastikannya.
Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Mobil Boks di Grogol Petamburan
"Enggak sih kalau itu (menghajar warga), belum dapat info," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Kembangan Kompol Billy Gustiano membenarkan soal dua buah celurit yang ditemukan di lokasi kecelakaan dua remaja itu.
“Iya ditemukan di situ. Ada dua, dua-duanya celurit,” kata Billy.
(Penulis: Wasti Samaria Simangunsong, Nuri Yatul Hikmah (WartakotaLive.com) | Editor: Jessi Carina, Icha Rastika, Budi Sam Law Malau (WartakotaLive.com)).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.