Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Tiri Pemerkosa Remaja di Pulogadung Belum Ditangkap, Malah "Nantangin" di Medsos

Kompas.com - 08/09/2023, 16:42 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah tiri berinisial G (40) masih bebas berkeliaran setelah berulang kali memerkosa anak sambungnya, Mawar (15), sejak 2020.

Mawar, bukan nama sebenarnya, telah diperkosa oleh G sejak masih duduk di bangku kelas 6 SD di Pulogadung, Jakarta Timur.

Pengacara korban, Muhammad Ari Pratomo, mengatakan, G sampai saat ini tampak santai dan masih tinggal di rumah tempatnya memerkosa Mawar.

"Santai, bahkan nantangin," kata Ari ketika dikonfirmasi, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Sang Ibu Tahu Anaknya Diperkosa Ayah Tiri, Pengacara Korban: Tetapi Terkesan Bela Suaminya

Ari menuturkan, G masih bisa berlagak santai meski sudah dilaporkan pada 16 Mei lalu. Bahkan, G terlihat merasa percaya diri dengan mengunggah konten bahwa dia tak kunjung ditahan.

"Bahkan nantangin. 'Kok saya enggak ditahan-tahan', seolah-olah percaya diri di media sosialnya. Ini kami masih diam dan bersabar," tutur Ari.

Selain G, sikap ibu kandung Mawar juga disayangkan oleh pihak Ari. Pasalnya, ibu korban terkesan membela G, bukan membela anak kandung yang telah diperkosa suaminya.

"Terkesan ibu kandungnya masih membela suaminya daripada anak kandungnya. Itu yang kami sayangkan," ujar Ari.

Baca juga: Kronologi Remaja Diperkosa Ayah Tiri di Pulogadung, Sudah Berlangsung sejak 2020

Adapun Mawar terakhir kali diperkosa pada April 2023. Saat itu, korban sedang terlelap.

"Saat korban tertidur, pelaku melancarkan aksinya. Korban yang menyadari hal tersebut langsung lari ke lantai dasar karena merasa ketakutan," jelas Ari.

Mawar pun menelepon ayah kandungnya, AA (45). Sambil menangis, Mawar minta dijemput dan mengatakan tidak mau lagi tinggal dengan pelaku dan ibu kandungnya.

Mawar pun menceritakan pemerkosaan yang menimpanya kepada ibu sambungnya.

"Setelah digali oleh ibu sambungnya, baru terungkap bahwa dia diperkosa sejak SD. Artinya, diduga diperkosa lebih dari satu kali," tutur Ari.

AA kemudian langsung melaporkan pemerkosaan Mawar ke Polres Metro Jakarta Timur pada 16 Mei lalu.

Namun, pelaku G sampai saat ini belum juga ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: Remaja yang Berulang Kali Diperkosa Ayah Tiri di Pulogadung Kini Alami Trauma

Ari dan kliennya menyayangkan proses penyelidikan yang memakan waktu berbulan-bulan. Padahal, hasil visum dan pemeriksaan psikologis terhadap korban juga sudah rampung.

"Artinya, sebenarnya ini sudah lengkap. Pelayanan Polres sejauh ini dengan kami cukup baik. Hanya, kami menyayangkan ini sudah empat bulan. Seharusnya (pelaku) segera bisa ditahan," ucap Ari.

Pada Kamis (7/9/2023) kemarin, akhirnya Ari kembali mendatangi Mapolres Jakarta Timur untuk menanyakan perkembangan kasus ini.

Polisi pun menyatakan bahwa kasus ini sudah naik ke penyidikan.

"Kami tinggal menunggu penyidik cek tempat kejadian perkara (TKP), menunggu pelaku segera ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com