JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tanaman di jalur hijau Jalan Pasar Senen, Jakarta Pusat, terlihat kering dan tak terawat.
Lokasi tepatnya tak jauh dari Kantor Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat hingga menuju GOR Senen.
Pantauan Kompas.com pada Senin (11/9/2023), area jalur hijau yang berada di sisi trotoar dipenuhi tumbuhan yang sudah coklat dan layu, memberi kesan gersang di area tersebut.
Di sekitar tumbuhan yang sudah mengering itu tampak daun-daun berserakan yang juga sudah kering. Hanya sedikit tumbuhan yang masih hijau di sana.
Baca juga: Tumbuhan di Jalur Hijau Senen Tak Terawat, Tampak Kering dan Layu
Saat dihubungi, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat Mila Ananda mengatakan segera meninjau area tersebut.
“Nanti saya monitor sama seksi dan satpelnya,” kata Mila saat dihubungi.
Sementara dicabut
Di hari yang sama, petugas Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat melakukan peninjauan.
Tanaman rusak di sepanjang Jalan Pasar Senen akhirnya dicabut.
Kendati demikian, Mila tidak memerinci berapa panjang jalur hijau yang tanamannya dicabut.
Dia hanya menunjukkan sejumlah foto yang menunjukkan kerusakan tumbuhan di jalur hijau.
Tumbuhan itu tampak gundul dan kering. Sementara itu, batangnya banyak yang patah
Daun yang seharusnya berdiri tegak terkulai ke arah tanah. Ujung daunnya banyak yang robek.
Di sekitar jalur hijau, ada sejumlah gerobak kaki lima. Tampak pula sampah bekas gelas plastik dan sedotan di tanah.
“Ini yang sudah rusak, sementara kami cabut dulu,” tutur Mila.
Sudah lima kali tanam selalu rusak
Mila menjelaskan, pihaknya selalu menyiram tanaman itu setiap hari. Akan tetapi, tanaman itu tetap terlihat kering karena sering terinjak-injak.
"Di situ kendalanya, berkali-kali tanam di situ tuh banyak pedagang lagi, tukang bajaj dan ojek mangkal di situ, di pinggiran (trotoar)," papar dia.
"Itu berkali-kali. Sudah berkoordinasi juga sama Pak Camat, itu sudah lima kali tanam," sambung Mila.
Baca juga: Tanaman di Jalur Hijau Senen Kering dan Layu, Kasudin: Sudah Lima Kali Tanam, Selalu Terinjak-injak
Pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan untuk membantu merawat tanaman di jalur hijau itu. Kendati demikian, tumbuhan tetap rusak berulang kali.
"Makanya saya bilang kalau ini terinjak-injak lagi saya nyerah, deh. Mendingan diplester aja jadiin jalur pejalan kaki semua," imbuh Mila.
Mila mengungkapkan, pihaknya harus berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga jika ingin mengubah jalur itu menjadi trotoar.
Di sisi lain, dia juga tak bisa membangun pagar di sekitar area penanaman karena lebarnya yang terbatas.
"Kalau kami mau (kasih) pagar kayak di UKI seberang RSCM, kondisi amenities-nya (di sana) lebih lebar. Ini kan sempit, jadi enggak memungkinkan," terang dia.
Jika kerusakan masih kerap terjadi, Mila memilih opsi alternatif untuk menjadikan kawasan itu sebagai jalur pedestrian.
"Saya sih alternatifnya kalau ini rusak lagi, mendingan perkerasan aja semua," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.