Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Harus Bayar Tagihan Saat Krisis Air Bersih, Warga Kalideres: Rugi Banget

Kompas.com - 14/09/2023, 06:33 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar warga di RW 011, Jalan Utan Jati, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, merasa dirugikan lantaran tetap membayar tagihan air yang disuplai PAM Jaya.

Padahal, air tak lagi mengaliri rumah mereka sejak Jumat (8/9/2023).

Warga bernama Sari (39) mengaku berkeberatan bila harus terus membayar di tengah krisis air bersih di wilayahnya.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Kalideres Bikin Warga Harus Terus Pesan Mobil Tangki ke PAM Jaya

“Iyalah, merugikan banget. Kalau kami enggak bayar (keran), kami disegel. Tetapi tetap bayar,” ungkap Sari saat ditemui di RT 011, Rabu (13/9/2023).

Setiap bulannya, dia bisa membayar antara Rp 20.000-Rp 50.000 untuk mendapatkan air bersih.

Namun, berhentinya suplai dari PAM Jaya memaksanya harus membeli air galon tambahan.

“Mencuci ya kalau enggak ada air begini kami laundry. Mengeluarkan uang lebih gede lagi. Sudah bayar air, buat laundry juga,” ucap Sari.

Lantaran air mati, keluarganya terpaksa hanya mandi satu kali sehari karena harus mengirit air.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Kalideres, Ketua RW Sebut Ada 4 RT yang Paling Terdampak

Selain itu, ia juga kerap meminta air tanah milik pengurus RT setempat untuk mencuci piring.

“Harapannya biar lancar air, jangan kayak begini lagi. Biar enggak rugi juga,” kata Sari.

Setidaknya, ada 11 lingkup RT yang terdampak krisis air bersih di wilayah tersebut.

Ketua RW 011 Muhammad Arif Rahman menyebut krisis air bersih terparah terjadi di RT 005, RT 006, RT 007, dan RT 010. Menurut Arif, warga di lingkup RT tersebut kebanyakan tak memiliki sumber air lain selain dari PAM Jaya.

"Di sini ada beberapa warga di beberapa RT, yang tidak mempunyai sumur resapan dan air tanah, jadi sangat ketergantungan dengan air pam tersebut. Kalau air tidak keluar, dia tidak mandi," papar Arif.

Baca juga: Warga Kalideres Krisis Air Bersih Hampir Sepekan, Harus Tunggu Mobil Tangki untuk Dapat Air

Kalaupun tersedia air tanah, lanjut dia, kualitasnya jelek, berwarna kuning, dan terasa asin.

Sedangkan sebagian warga di wilayah RT lainnya masih mengandalkan alternatif air tanah.

Dia menyampaikan, tangki air dikirimkan secara bergilir ke setiap RT yang terdampak.

"Sudah beberapa tangki air yang sudah dikirim, sudah hampir 15. Datang biasanya pagi dan sore," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com