Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Pj Gubernur Heru Dinobatkan Jadi Tokoh Percepatan Infrastruktur, Begini Tanggapan Pengamat Perkotaan

Kompas.com - 14/09/2023, 15:25 WIB
A P Sari

Editor

Terkait percepatan pembangunan Sodetan Ciliwung, Pelaksana Tugas Sekretaris Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Hendri mengungkapkan, proyek tersebut merupakan langkah pemerintah untuk mengatasi banjir di sebagian wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. 

"Sodetan Ciliwung diprediksi bisa menangani banjir Jakarta sekitar 62 persen, khususnya di Bidara Cina, Kampung Melayu, Manggarai, Bukit Duri, Kebon Baru, dan Kebon Manggis," tuturnya.

Hendri menambahkan, Sodetan Ciliwung dibangun untuk mengalihkan debit air Sungai Ciliwung sebanyak 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur. 

"Sodetan Ciliwung telah rampung sebelum musim hujan. Ini merupakan salah satu langkah untuk mengatasi banjir dengan melakukan sinergi bersama berbagai pihak," paparnya.

Sodetan Ciliwung pun menjadi harapan bagi warga yang langganan terkena banjir. Urip Yanto, misalnya, mengapresiasi kehadiran Sodetan Ciliwung.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Pastikan Tidak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam

Warga yang tinggal di Bidara Cina, Jakarta Timur, itu berharap, Sodetan Ciliwung dapat mengurangi banjir di wilayahnya yang selalu terjadi setiap tahun.

"Setiap tahun, Bidara Cina selalu banjir. Dengan adanya sodetan ini, mudah-mudahan bisa mengurangi banjir," beber Urip.

Selain Kementerian PUPR lewat Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta membangun Sodetan Ciliwung bersama PT Wijaya Karya dan PT Jaya Konstruksi sejak 2013.

Sodetan Ciliwung dibuat dalam bentuk terowongan sepanjang 1.268 meter dengan dua jalur pipa. Masing-masing pipa berdiameter 3,5 meter, terowongan ganda, serta bangunan permanen inlet dan outlet. 

Sodetan Ciliwung juga dilengkapi dengan beragam fasilitas pendukung, seperti kafetaria, plaza air mancur, panggung kreasi, gym terbuka, toilet, dan jembatan inspeksi.

Baca juga: Pulihkan Ekonomi lewat Pajak Daerah, Pemprov DKI Jakarta Beri Diskon PBB hingga September 2023

Banjir dan macet masalah prioritas

Setelah tak lagi menjadi ibu kota pada 2024, Jakarta akan menjadi kota bisnis berskala dunia (global) yang mensyarakat infrastruktur tersedia. Pembangunan yang tepat dan terarah dapat membantu menyelesaikan masalah klasik di Jakarta, yaitu macet dan banjir.

Pengamat perkotaan Nirwono Joga mengutarakan, percepatan infrastruktur sangat penting dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Jakarta. Ia menilai, fokus Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat infrastruktur guna menanggulangi macet dan banjir sudah tepat, sehingga kedua masalah tersebut harus jadi prioritas.

Menurutnya, mengatasi banjir dapat berdampak pada pencegahan permukaan tanah yang kian turun, menjamin akses air bersih, dan menyediakan hunian bebas banjir bagi masyarakat Jakarta.

"Untuk mengatasi banjir, pemerintah dapat membenahi badan sungai, seperti membuat sodetan dan merevitalisasi situ atau danau. Seperti yang telah dilakukan di Taman Waduk Pluit untuk mengatasi banjir kiriman," urai Nirwono kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Terapkan Kebijakan Hapus Sanksi Administrasi Kendaraan Bermotor, Ini Penjelasannya 

Ia menambahkan, percepatan pembangunan Sodetan Ciliwung juga langkah yang tepat, setelah bendungan kering Ciawi dan Sukamahi beroperasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Normalisasi atau naturalisasi badan sungai pun penting, selain pembangunan tanggul laut di pesisir Jakarta Utara untuk mencegah banjir rob. 

Nirwono memuji pula upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan. Percepatan infrastruktur yang telah dibangun sudah cukup baik, bahkan lebih baik dibandingkan kota-kota lain di Indonesia.

Percepatan infrastruktur di bidang transportasi, lanjutnya, dapat mempermudah upaya Jakarta untuk menjadi kawasan bebas macet dan mengurangi polusi udara. Selain itu, penataan kawasan di simpul transportasi publik juga sangat mungkin dilakukan.

"Pemprov DKI Jakarta harus terus melakukan percepatan penyediaan transportasi massal terpadu, mengembangkan kawasan terpadu, melakukan peremajaan di sekitar simpul transportasi, dan penyediaan fasilitas lainnya. Hal ini harus menjadi prioritas, jika ingin bersaing dengan Singapura, Tokyo, Hong Kong, London, dan New York," pungkas Nirwono. (Rindu Pradipta Hestya)

Baca juga: Pilihan Mobil Listrik Premium untuk Pejabat Pemprov DKI Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com