JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Polsek Ciracas menggerebek tempat nongkrong sejumlah remaja di Jalan Rukun, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (16/9/2023) malam.
Warga setempat yaitu Isman (26), bukan nama sebenarnya, mengapresiasi langkah tersebut.
Pasalnya, anak-anak itu sudah cukup lama mengganggu ketertiban. Namun, ia juga merasa khawatir dituduh sebagai pelapor.
"Positifnya, adanya penggerebekan itu bagus, ada efek jera. Tapi sisi negatifnya, kami (warga yang tinggal di sekitar tempat para remaja nongkrong) takut dikira jadi pelapor, padahal bukan kami," jelas dia di lokasi, Minggu (17/9/2023).
Baca juga: Beruntungnya Rumondang, Tak Perlu Keluarkan Rp 30 Juta untuk Operasi Katarak
Penggerebekan terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu, Isman mendengar suara keramaian dari dalam kediamannya.
Saat memeriksa keluar, ia melihat sejumlah anggota Kepolisian. Mulanya, ia mengira telah terjadi pencurian mobil.
Sebab, lokasi para remaja itu nongkrong adalah teras sebuah bangunan yang dijadikan sebagai tempat penyewaan garasi mobil.
"Kirain saya ada maling mobil sekitar jam 23.00-an WIB, tahunya penggerebekan. Katanya sih semalam ada yang akhirnya melapor, cuma enggak tahu siapa," Isman berujar.
Saat penggerebekan berlangsung, Isman sempat melihat ketika beberapa remaja berlarian kabur.
Baca juga: Gagal Rampas Motor Warga, Dua Bandit Modus Hipnotis di Bekasi Babak Belur Dihajar Massa
Dari wajah anak-anak yang sempat ia lihat, ia tidak mengenal mereka karena wajahnya asing di perumahan itu.
Terkait apakah ada yang ditangkap atau tidak, Isman kurang memerhatikannya. Namun, ia mengetahui bahwa polisi mengamankan beberapa botol minuman keras.
Isman mengungkapkan bahwa teras garasi itu itu sudah lama dijadikan sebagai tempat nongkrong para remaja.
Biasanya, mereka mulai berdatangan menggunakan motor sekitar pukul 22.00-23.00 WIB.
Mereka akan bernyanyi-nyanyi dengan gitar, saling berbicara dengan kata-kata kasar, dan meneguk minuman beralkohol sampai pukul 03.00-04.00 WIB.
Baca juga: Museum Nasional Indonesia Belum Merinci Koleksi yang Terbakar: Masih Menunggu Puslabfor
Bahkan, ada momen ketika para remaja itu nongkrong sampai pukul 06.00 WIB.
"Yang saya ingat, sekitar tiga tahun lalu sudah ada yang nongkrong di situ. Waktu itu masih gelap, lalu dikasih lampu biar anak-anak itu enggak ada yang nongkrong, biar pada risih karena terang. Tapi tetap ada yang nongkrong," jelas dia.
"Orang-orang sini sudah sering negur, tapi enggak didengar. Yang bikin risih itu mereka berisik dan buang sampah sembarangan. Itu bikin warga terganggu," sambung Isman.
Dengan adanya penggerebekan itu, ia berharap agar lokasi tersebut tidak lagi dijadikan sebagai tempat nongkrong para remaja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.