Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatal-gatal akibat Air PAM Keruh, Warga Bekasi Habiskan Dana Rp 2 Juta untuk Berobat

Kompas.com - 19/09/2023, 19:13 WIB
Firda Janati,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Nur Hidayati (47), warga Bulak Kapal, Bekasi Utara, Kota Bekasi, mengeluarkan dana sekitar Rp 2 juta untuk pengobatan kulitnya yang gatal-gatal akibat penggunaan air PAM.

Nur sudah tiga kali bolak-balik ke dokter sampai akhirnya berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.

"Berapa ya, hampir Rp 2 juta kali ya, hampir Rp 2 jutaan, kan tiga kali bolak-balik. Sebelumnya enggak terlalu gatal, setelah tercemar itu makin parah," kata Nur saat ditemui di rumahnya, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Warga Bekasi Alami Gatal-gatal Kulit akibat Air PAM Keruh dan Bau

Kata Nur, kondisi kulitnya sekarang sudah membaik, meski belum sembuh total.

"Periksa kan sudah tiga kali, enggak sembuh-sembuh. Akhirnya ke spesialis, baru (mendingan) walaupun belum sembuh total ya," papar Nur.

Dokter spesialis kulit telah meresepkan obat untuk Nur selama 10 hari ke depan. Setelah itu, Nur diminta untuk kontrol kembali.

"Nanti kalau ini obatnya habis, kontrol lagi," tutur dia.

Baca juga: Musim Kemarau Ditambah Pencemaran Limbah, Kapasitas Air Baku di Bekasi Turun Drastis

Berdasarkan hal yang dialaminya itu, Nur menyebutkan, pencemaran air PAM berakibat buruk pada kesehatan.

"Kesehatan kami jadi terganggu, kami jadi keluar biaya ekstra walaupun ditanggung perusahaan, pakai asuransi, tapi kan jatah beberapa tahun ke depan sudah habis buat sekarang," jelas dia.

Adapun akibat Kali Bekasi tercemar limbah, Pemerintah Kota Bekasi melalui Perumda Tirta Patriot telah mengambil keputusan untuk mengambil sumber air baku dari Kalimalang, tak lagi Kali Bekasi.

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar Limbah, Pemkot Andalkan Kalimalang untuk Sumber Air PAM

Air Kalimalang dianggap lebih bersih karena merupakan bagian dari SPAM Jatiluhur, proyek penyediaan air minum (SPAM) Regional Jatiluhur I di Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, peralihan penggunaan air Kalimalang melalui metode pipanisasi. Harapannya, pelanggan Perumda Tirta Patriot tak lagi mengalami krisis air.

Dengan opsi tersebut, Kali Bekasi yang sampai sekarang tercemar limbah pabrik, tidak lagi digunakan sebagai air baku.

"Ya Kalimalang kami akan buat pipanisasi sehingga nanti kita tidak lagi bergantung kepada Kali Bekasi," kata dia, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com